Sambil Terisak, Hasto Sampaikan Pengunduran Diri Azwar Anas
Oleh
DD14
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan hari ini, Sabtu (6/1), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas resmi mengundurkan diri sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada pemilihan kepala daerah Juni mendatang. Hingga kini, PDI-P belum memutuskan pengganti Azwar.
Hasto Kristiyanto memberikan keterangan tersebut di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Hasto memberikan keterangan setelah sekitar dua jam menghadap Megawati membahas pengembalian mandat oleh Azwar Anas terkait pencalonannya di pilgub Jawa Timur.
Sebelumnya, Azwar Anas diberi mandat PDI-P pada 15 Oktober 2017 untuk mendampingi calon gubernur Saifullah Yusuf. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur diusung Partai Kebangkitan Bangsa.
”Saya sudah melaporkan kepada ibu ketum, kepada ibu Megawati Soekarnoputri, terkait dengan Bapak Abdullah Azwar Anas di mana beliau setelah shalat Subuh tadi menyampaikan permohonan maaf dan komitmennya untuk tidak mengganggu seluruh proses pilgub di Jawa Timur. Untuk berjuang agar Bapak Azwar Anas dapat berkonsentrasi penuh di dalam melawan kampanye hitam,” ujar Hasto.
Beberapa hari terakhir, beredar foto ”syur” yang diduga merupakan Azwar Anas. Hasto mengatakan, ada pihak-pihak yang menggunakan cara tidak beretika dalam proses politik yang ada. PDI-P meyakini orang di foto tersebut bukan Azwar Anas karena Hasto mengenal sosok Azwar sebagai sosok yang taat beragama dan rendah hati.
Setelah saya laporkan kepada ibu ketua umum, dengan sangat sedih, prihatin, kami menerima pengembalian surat mandat itu.
”Setelah saya laporkan kepada ibu ketua umum, dengan sangat sedih, prihatin, kami menerima pengembalian surat mandat itu,” tutur Hasto.
Dalam memberikan keterangannya, Hasto terlihat beberapa kali terisak dan mengusap wajahnya yang berlinang air mata. Hasto meyakini, apa yang dialami Azwar disebabkan karena ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang terhadap keberhasilan Azwar memimpin Banyuwangi. Kebijakan Azwar dinilai lebih menguntungkan rakyat kecil.
”Kami semua menangis, para kiai menangis, ibu Megawati menangis, kami tidak menyangka ada orang yang menggunakan cara-cara seperti ini,” kata Hasto.
Meski demikian, Hasto menyampaikan, partainya akan memberikan dukungan moral kepada Azwar. Bupati Banyuwangi dua periode itu diminta tidak sungkan kembali menyapa rakyat. Hasto menegaskan, partainya berbeda dengan partai lain yang meninggalkan kadernya ketika mendapatkan suatu masalah.
Kalau ada yang tidak percaya terhadap prestasi Azwar Anas, silakan datang ke Banyuwangi. Kabupaten yang dahulu tidak diperhitungkan berubah dengan sangat pesat. Rakyatnya hidupnya lebih baik. Akan tetapi, kemudian gara-gara kekuasaan lalu ada yang menggunakan cara-cara keji.
”Kalau ada yang tidak percaya terhadap prestasi Azwar Anas, silakan datang ke Banyuwangi. Kabupaten yang dahulu tidak diperhitungkan berubah dengan sangat pesat. Rakyatnya hidupnya lebih baik. Akan tetapi, kemudian gara-gara kekuasaan lalu ada yang menggunakan cara-cara keji,” tutur Hasto.
Hasto mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur bersama-sama memerangi praktik kampanye hitam dalam proses politik. Hal itu tidak sesuai dengan Pancasila.
”Kami mengutuk sekeras-kerasnya pihak-pihak mana pun yang melakukan kampanye hitam dengan mengorbankan aspek etika tersebut sehingga benih-benih generasi muda yang punya kepemimpinan sangat baik dicoba untuk dipatahkan di tengah jalan,” kata Hasto.
Apa yang disampaikan Hasto hari ini terkait berpolitik harus mengedepankan etika dan tidak boleh menggunakan segala cara, persis seperti yang disampaikan di pengujung 2017. Saat itu, melalui pernyataan persnya, Hasto berharap, pada 2018 tidak ada praktik politik yang mengorbankan etika dan sisi humanisme setiap orang.
Kemarin, Gus Ipul menyampaikan, pengunduran Azwar Anas berdampak pada pencalonannya. Gus Ipul dan Anas dalam hitungan hari ke depan direncanakan akan mendaftar secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum sebagai peserta Pilkada Jatim.
KPU menetapkan jadwal pendaftaran peserta pilkada pada 8-10 Januari 2018. Sejauh ini, selain Gus Ipul, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa resmi diusung Partai Golkar dan Demokrat untuk maju sebagai cagub. Ia akan didampingi Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak.
Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini santer disebut sebagai calon pengganti Anas. Risma bahkan sudah berada di Jakarta sejak Rabu (4/1). Ia juga sempat dikenalkan ke publik oleh Megawati sebagai salah seorang pemimpin yang berhasil meningkatkan taraf pendidikan rakyatnya.
Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini partainya belum memutuskan pengganti Azwar Anas.
”Kami belum memikirkan dan memutuskan siapa yang menjadi pengganti Pak Azwar Anas. Buat kami, itu tidak menjadi begitu penting lagi. Buat kami, yang lebih penting, bagaimana kebenaran ditegakkan, bagaimana pemimpin yang tumbuh baik dan berproses di keluarga nahdliyin ini bisa kita jaga agar tidak muncul korban-korban selanjutnya,” ujar Hasto. (DD14)