Orang-orang terdekatnya mengenal dia sebagai vokalis band legendaris yang rendah hati. Itulah almarhum Koesyono atau lebih beken dipanggil Yon Koeswoyo yang meninggal pada Jumat (5/1) pagi sekitar pukul 05.00 di usianya yang ke-77 tahun. Di mana pun pentas, Yon tak pernah minta diperlakukan secara istimewa seperti halnya para selebritas pada umumnya.
Itulah karakter babe, demikian orang-orang terdekatnya menyebut Yon. ”Sifat babe tidak seperti para artis kebanyakan sekarang. Beliau tidak pernah mau merepotkan panitia setiap kali manggung. Babe tak pernah mau diistimewakan,” kata Soni, drummer Koes Plus Pembaruan yang 13 tahun terakhir keliling bermusik bersama Yon.
Di mana pun pentas, Yon selalu menikmati waktu-waktu bermusiknya. Pernah suatu ketika pentas di pelosok Kalimantan, ternyata di lokasi tersebut tidak ada hotel dan akhirnya Yon bersama seluruh kru tidur di rumah warga setempat. Meski demikian, Yon tetap menikmatinya.
”Bahkan, ketika tampil di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, sekitar dua bulan lalu, kaki babe sebenarnya sudah sakit sekali. Tapi, dia tetap memaksakan diri memegang gitar dan menyanyi,” ungkap Kenas Berton, anak bungsu Yon.
Sifat babe tidak seperti para artis kebanyakan sekarang. Beliau tidak pernah mau merepotkan panitia setiap kali manggung. Babe tak pernah mau diistimewakan.
Beberapa tahun terakhir, Yon memang menderita sejumlah penyakit, mulai dari ginjal, jantung, dan diabetes. Setiap kali pentas, waktu bermusik sebenarnya hanya sekitar dua jam, tetapi begitu tampil, kadang Yon lupa diri. Ia terus menyanyi dan menyanyi.
”Babe betul-betul bermusik hingga seumur hidupnya. Selama masih bisa menyanyi, aku akan terus menyanyi kata beliau,” ucap Kenas.
Keteladanan hidup Yon diakui oleh musisi lain. Dwiki Dharmawan mengaku sangat kagum pada sosok Yon dan Koes Plus/Bersaudara. Menurut Dwiki, Koes Plus dan Koes Bersaudara telah mengajarkan bagaimana mencintai Tanah Air ini.
”Mereka secara khusus menciptakan lagu-lagu yang menyadarkan kita bagaimana mencintai tanah air. Lagu ’Kolam Susu’, misalnya, mampu melukiskan bagaimana kayanya negeri kita dan kita kadang tidak menghiraukannya,” ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Asido Panjaitan, drummer Panbers. Menurut dia, sosok Yon adalah musisi yang selalu menghargai orang lain. ”Yon dan Koes Plus memiliki rasa nasional yang sangat tinggi. Album Nusantara mereka yang berseri-seri benar-benar mampu menggali kekayaan Indonesia,” kata Asido.