WASHINGTON DC, RABU — Tahun 2017 dinyatakan sebagai tahun teraman bagi dunia penerbangan komersial sepanjang sejarah penerbangan sipil. Dua lembaga pengamat dunia penerbangan mencatat tak ada satu pun kematian yang disebabkan kecelakaan pesawat jet komersial sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan yang dikutip kantor berita Reuters, Selasa (2/1), lembaga konsultan penerbangan asal Belanda, To70, dan lembaga independen Aviation Safety Network (ASN), mengeluarkan siaran pers resmi pada 1 Januari 2018 yang menyebut tahun 2017 sebagai tahun teraman bagi dunia penerbangan komersial.
”2017 adalah tahun teraman dalam dunia penerbangan sepanjang sejarah,” kata Adrian Young dari To70.
Tak ada kecelakaan pesawat penumpang komersial bermesin jet sepanjang tahun 2017 yang menimbulkan korban jiwa.
ASN, yang juga bermarkas di Belanda, membenarkan bahwa tak ada kecelakaan pesawat penumpang komersial bermesin jet sepanjang tahun 2017 yang menimbulkan korban jiwa. Menurut ASN, tahun lalu totalnya terjadi 10 kecelakaan penerbangan yang menyebabkan 79 orang tewas, 44 orang di antaranya berada di dalam pesawat dan 35 korban berada di darat.
Namun, seluruh kecelakaan ini hanya melibatkan pesawat kargo dan pesawat penumpang bermesin turboprop (baling-baling).
”Ini membuat 2017 menjadi tahun teraman sepanjang sejarah, baik dari sisi angka kecelakaan fatal maupun angka kematian akibat kecelakaan penerbangan,” ungkap ASN dalam siaran persnya.
Angka kecelakaan tersebut termasuk 12 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik Nature Air di kawasan pegunungan di Punta Islita, Kosta Rika, 31 Desember 2017 lalu. Dua korban adalah awak pesawat, sementara 10 lainnya adalah penumpang dan pemandu wisata, semuanya dari AS.
Sementara kecelakaan penerbangan terburuk tahun lalu terjadi pada 16 Januari 2017 saat sebuah pesawat kargo Boeing 747-412F milik maskapai MyCargo Airlines asal Turki jatuh di sebuah desa menjelang mendarat di Bandara Internasional Bishkek-Manas di Kirgistan. Empat awak pesawat tewas, ditambah 35 warga desa yang tertimpa pesawat tersebut.
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2016 terjadi 16 kecelakaan yang melibatkan maskapai komersial, dengan 303 korban tewas. Walau demikian, dalam dunia penerbangan secara umum, di AS saja pada 2016 masih tercatat 412 orang tewas dalam kecelakaan penerbangan. Namun, tak satu pun yang melibatkan pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan komersial.
Turun secara stabil
Rendahnya angka kecelakaan penerbangan ini bukan sesuatu yang mengejutkan, menurut Presiden ASN Harro Ranter. ”Sejak 1997, jumlah rata-rata kecelakaan pesawat penumpang terus menunjukkan penurunan yang stabil. Sebagian besar berkat berbagai upaya peningkatan keselamatan yang dijalankan organisasi-organisasi penerbangan internasional, seperti ICAO, IATA, Flight Safety Foundation, dan industri penerbangan,” kata Ranter.
Sejak 1997, tingkat kecelakaan pesawat penumpang terus menurun.
Sebagai perbandingan, data tahun 2005 menunjukkan masih terjadi 1.015 kematian terkait kecelakaan pesawat penumpang komersial di seluruh dunia.
Sementara To70 memperkirakan, tingkat kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat penumpang berukuran besar hanya sekitar 0,06 per 1 juta penerbangan, alias 1 kecelakaan setiap 16 juta penerbangan.
Sementara data ASN menunjukkan, dengan jumlah total penerbangan saat ini mencapai 36.800.000 penerbangan di seluruh dunia per tahun, rasio kecelakaan fatal sekitar 1 kecelakaan fatal setiap 7.360.000 penerbangan, tanpa memandang jenis dan ukuran pesawatnya.
Walau demikian,To70 menggarisbawahi bahwa rendahnya angka kecelakaan pesawat komersial pada tahun 2017 ini bukan alasan semua pihak untuk berpuas diri. Menurut konsultan tersebut, risiko kecelakaan di masa depan tetap ada, terutama dengan makin banyaknya perangkat elektronik yang dibawa penumpang. Ada risiko kebakaran dan potensi ledakan baterai litium-ion pada perangkat-perangkat elektronik itu yang perlu dipikirkan bersama.
(Reuters/AFP)
Tingkat kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat penumpang berukuran besar hanya sekitar 0,06 per 1 juta penerbangan, alias 1 kecelakaan setiap 16 juta penerbangan.