Tersengat Aliran Listrik, Satu Keluarga Meninggal di Lombok Timur
Oleh
Khaerul Anwar
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Satu keluarga di Lombok Timur meninggal akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi saat mereka sedang berada di sawah. Mereka adalah suami-istri Amaq Sanah (55)-Inaq Sanah (50), serta anak mereka, Haeriah (35) dan Hikmatullah (30). Semuanya warga Dusun Larangan, Desa Pijot, Kecamatan, Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah NTB Ajun Komisaris Besar Tri Budi Pangastuti, Selasa (26/12) di Mataram, Lombok, mengatakan, peristiwa yang merenggut nyawa satu keluarga itu terjadi Senin (25/12) sekitar pukul 10.00 Wita.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB Fitriah Adriana mengutarakan kronologi peristiwa tersebut. Kejadian bermula saat Inaq bermaksud mengumpulkan siput di sawahnya sekitar pukul 08.00 Wita. Belakangan, korban ditemukan tidur telentang di pematang sawah dengan sebuah ember mengapung di dekatnya.
Sejumlah warga yang melihat kejadian itu menginformasikan kepada Amaq Sanah, Hikmatullah, dan Haeriah. Ketiganya kemudian menuju lokasi kejadian yang berjarak 100 meter-150 meter dari rumah mereka.
Haeriah dan Hikmatullah yang berniat menolong sang ibu tiba-tiba terjatuh dan tidak bergerak. Amaq Sanah yang turun ke sawah untuk membantu pun ikut terkapar.
Pihak PLN yang mendapat informasi dan melihat kejadian di lapangan kemudian memutus kabel listrik sehingga para korban bisa dievakuasi aparat dan masyarakat. Jenazah para korban dikebumikan pada Selasa pagi di kampung mereka.
Haeriah dan Hikmatullah yang berniat menolong sang ibu tiba-tiba terjatuh dan tidak bergerak. Amaq Sanah yang turun ke sawah untuk membantu pun ikut terkapar.
Tri Budi menyebutkan, para korban sempat dibawa ke Puskesmas Keruak dan pihak kepolisian melakukan identifikasi meski keluarga menolak jenazah korban untuk divisum.
Kabel terkelupas
Dari pengamatan PLN, keempat korban meninggal diduga karena tersengat aliran listrik pada kabel sambungan rumah yang terkelupas pada tiang penyangga.
Kabel sambungan itu menempel ke tiang penyangga akibat hujan dan angin kencang di sekitar lokasi kejadian.
”Kabel itu tidak putus. Namun, karena isolator pengaman antara kabel tembaga dan luar itu terbuka, lalu terjadi gesekan dengan tiang penyangga galvanis, sehingga arusnya masih bisa keluar dan mengalir ke tiang. Ditambah lagi saat itu terjadi hujan dan pohon basah, mengakibatkan aliran listrik terus keluar,” tutur Deddy Hidayat, Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PLN Wilayah NTB.
Kabel itu tidak putus. Namun, karena isolator pengaman antara kabel tembaga dan luar itu terbuka, lalu terjadi gesekan dengan tiang penyangga galvanis, sehingga arusnya masih bisa keluar dan mengalir ke tiang.
Petugas PLN telah memperbaiki tarikan sambungan rumah ke jaringan yang aman, kemudian secara bertahap melakukan perbaikan jaringan di sekitar lokasi kejadian dan sekitarnya guna mengantisipasi kejadian yang sama terulang.
”Kami dari PLN juga ikut hadir saat pemakaman, sekalian menyerahkan tali asih (uang) kepada keluarga korban. Jumlahnya (uang) tidak saya sebutkan, ya,” ucap Fitriah Adriana.