”Off Season”, Waktunya Berlibur dan Latihan
November dan Desember adalah periode off season petenis profesional setelah menjalani tur hingga ke belasan negara selama 10-11 bulan sejak Januari. Meski menjadi waktu yang tepat untuk berlibur, off season juga menjadi periode terberat bagi mereka pada setiap musim.
Petenis Swiss, Roger Federer, mengunggah foto bersama pelatih fisiknya, Pierre Pagnini, dalam akun Twitter, Kamis (7/12). “Gym time,” kata Federer untuk fotonya di tempat latihan kebugaran ketika mengenakan kaus basah oleh keringat.
Sepekan sebelumnya, petenis Serbia, Novak Djokovic, mengunggah foto dalam Instagram saat berdiskusi dengan dua pelatihnya, Andre Agassi dan Radek Stepanek, di sela latihan. Djokovic, yang absen setengah musim pada 2017 karena cedera siku, menjalani persiapan menuju musim 2018 di Monte Carlo, Monako, tempat tinggalnya.
Petenis putri AS, Coco Vandeweghe, mengunggah video latihan beban di tempat latihan kebugaran. Semifinalis Grand Slam Australia dan AS Terbuka ini menyebutnya “kegiatan yang menyenangkan”.
Sejak Oktober, media sosial petenis, diawali petenis putri, mulai dipenuhi foto dan video ketika mereka berlatih. Ini karena turnamen putri dalam kalender WTA Tour berakhir pada Oktober, sedangkan turnamen ATP World Tour (putra) berlangsung hingga November.
Maria Sharapova, Eugenie Bouchard, dan Victoria Azarenka mengunggah foto dan video mereka ketika menjalani latihan fisik di pusat latihan kebugaran, lapangan tenis, hingga di pantai.
Akhir musim 2016, Sharapova memperlihatkan video saat berlatih di bukit pasir. Dia mendaki bukit itu dengan cara melompat. Pada hari lain, petenis Rusia ini memperlihatkan foto-foto latihan di pusat latihan kebugaran.
Azarenka, yang mendapat wild card untuk tampil dalam Grand Slam Australia Terbuka 2018, 15-28 Januari, mengunggah foto latihan sambil menggendong anaknya, Leo. Azarenka menyebut, latihan pada November dan Desember adalah latihan paling intensif pada setiap musim. Juara Australia Terbuka 2012 dan 2013 itu menjalani tiga sesi latihan setiap hari.
Sesi pagi, selama 2,5 jam, latihan difokuskan pada olah kaki, gerakan-gerakan refleks, dan pengkondisian fisik secara umum. Sebagai variasi, Azarenka berlatih di kolam renang dengan polo air atau bola voli. Latihan memukul bola selama 2,5 jam dilakukan pada sesi siang, dilanjutkan dua jam latihan angkat beban pada sore hari.
Pada akhir musim 2012, petenis asal Belarus itu dan tim pelatih melakukan variasi latihan dengan melakukan perjalanan menuju Monaco, Brasil, dan Qatar. Mereka juga melakukan mini triathlon di New York.
“Kami berlari dan berenang, karena tak bisa menemukan sepeda, kami menggantinya dengan latihan lain, seperti panjat dinding,” kata Azarenka dalam Wall Street Journal.
Periode off season digunakan petenis untuk membentuk kekuatan fisik sebagai modal dasar menuju musim baru. Mereka membangun kekuatan, kecepatan, dan daya tahan melalui latihan-latihan berat yang diiringi dengan diet.
Rafa memiliki kadar energi dan daya ledak lebih besar yang lain. Daya ledaknya seperti pelari 200 meter dan daya tahannya seperti pelari marathon.
Seorang ahli nutrisi memastikan Azarenka makan makanan yang tepat dan di waktu yang tepat. Sarapan, biasanya, terdiri atas yogurt, buah-buahan, dan seral. Menu makan siang adalah karbohidrat, salah satunya nasi, salad, dan protein dalam bentuk putih telur, ikan, dan daging, kecuali daging babi.
“Karbohidrat dimakan saat pagi dan siang. Makan malam adalah ikan atau steak dengan sayuran. Saya tidak terlalu banyak makan es krim dan kue, yang sebenarnya favorit saya. Tetapi, saya masih boleh minum kopi maksimal empat cangkir sehari,” katanya.
Rafael Nadal tak pernah minum kopi atau teh, tetapi dia masih diperbolehkan makan cokelat, quely (biskuit asin khas kampung halamannya, Mallorca), serta kue bolu spesial buatan neneknya. Selain karbohidrat dan sayuran, protein utamanya adalah ikan. Apalagi, Nadal juga punya hobi memancing.
Nadal, yang musim ini berkompetisi dengan penuh, menyisihkan waktu berlibur dengan keluarga dan teman-temannya sebelum menjalani latihan di akademi tenis miliknya, Akademi Rafa Nadal, Mallorca, Spanyol. Dia direncanakan berlatih bersama juara Final ATP, Grigor Dimitrov.
Seperti petenis lain, Nadal menjalani latihan fisik intens pada November-Desember. Angel Ruiz Cotorro, dokter yang masuk dalam tim pelatihnya, menilai, petenis berusia 31 tahun itu memiliki karakter yang sama seperti pamannya, Miguel Angel Nadal, pesepak bola Barcelona dan tim nasional Spanyol pada 1990-an hingga awal awal 2000-an.
“Rafa memiliki kadar energi dan daya ledak lebih besar yang lain. Daya ledaknya seperti pelari 200 meter dan daya tahannya seperti pelari marathon. Seperti pamannya, dia adalah atlet yang sangat menghargai nilai-nilai dari proses latihan dan persiapan,” kata Cotorro yang juga menangani banyak petenis di Barcelona.
Keseimbangan hidup Federer
Federer (36), petenis tertua di peringkat 10 besar dunia, menyeimbangkan program latihan dan waktu berkumpul bersama keluarga dalam masa liburan. Setelah berlibur selama dua pekan bersama keluarga, dia memulai latihan pada awal Desember di rumah keduanya, Dubai, Uni Emirat Arab.
Dia mengundang petenis muda Kanada, Auger-Aliassime (17), untuk menjadi teman latihan. April, saat absen dari persaingan di lapangan tanah liat, Federer mengundang petenis Australia, Thanasi Kokkinakis.
Adapun tahun lalu, dia berlatih bersama petenis Perancis, Lucas Pouille, salah satu petenis yang mengantarkan Perancis menjadi juara kejuaraan beregu putra, Piala Davis 2017. Federer memiliki kebiasaan mengundang petenis muda untuk berlatih di Dubai.
Pierre Paganini, pelatih fisik Federer sejak 17 tahun lalu menjelaskan, latihan yang diberikan untuk Federer terus berubah mengikuti usia dan kebutuhan. Saat Federer muda, latihan fisik divariasikan dengan olahraga lain, seperti bola basket.
“Melatih atlet muda dan yang telah berusia 30-an tahun memiliki target yang beda. Saat melatih atlet 19 tahun, saya melatih untuk target jangka panjang. Saat bertambah usia, target dibuat per musim,” kata Paganini.
“Saat ini, saya hanya fokus pada latihan yang berhubungan dengan tenis. Latihan pun banyak dilakukan di lapangan tenis,” lanjutnya.
Federer bercerita, latihan fisik yang diberikan Paganini, pelatih terlama dalam anggota tim pelatihnya, selalu membuat program latihan fisik jadi menyenangkan. “Apapun yang dia katakan, saya ikuti karena saya percaya padanya. Dia tahu kapan saya bergerak dengan baik atau tidak, cepat atau lambat. Dia punya peran penting dalam perjalanan karier saya,” kata Federer dalam New York Times, 12 November 2017.
Di sisi lain, Paganini memberi pujian pada muridnya itu karena Federer selalu berusaha memahami program latihan yang dia buat. Federer juga orang yang sangat disiplin.
“Usia biologisnya adalah 36 tahun, tetapi bagi saya dia memiliki usia atletik yang lebih muda dengan kedewasaan seperti orang berusia lebih dari 40 tahun. Aspek-aspek dalam kehidupannya sangat seimbang,” katanya.
Bagi atlet elite, off season tak hanya waktu berlibur, melainkan juga waktunya berlatih keras untuk musim berikutnya.