Siapa pun yang saat ini berada di tengah-tengah warga yang mengungsi karena letusan Gunung Agung bisa memberi bantuan dalam bentuk apa saja. Tak terkecuali wartawan yang berada di tengah-tengah pengungsi karena tugas dan pekerjaannya. Wartawan tak hanya meliput, mengabarkan kondisi terkini erupsi Gunung Agung dan nasib warga yang terdampak bencana itu.
Mereka bisa memberi kontribusi positif untuk warga yang tengah dihadapkan pada cobaan itu. Salah satunya dengan menghibur anak-anak para pengungsi.
Fotografer Kompas, Bahana Patria Gupta, menghibur pengungsi Gunung Agung di sela waktu liputannya. Bahana mendongeng menggunakan boneka tangan yang ia siapkan sejak berangkat dari tempat asal tugasnya di Surabaya.
Bahana mendongeng di Pos Pengungsian Unit Pelaksana Teknis Daerah Pertanian di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (10/12). Belasan anak tampak antusias ketika Bahana datang dan mengajak anak-anak menggunakan tokoh boneka Bert dari program TV Sesame Street.
”Hari ini Kakak mau cerita soal Gajah. Kalian tahu enggak kalau gajah itu punya daya ingat yang kuat. Siapa yang mau seperti gajah yang bisa mengingat banyak hal?” tanya Bahana kepada anak-anak di pengungsian.
Tak hanya bercerita, Bahana juga menghibur dan menyemangati anak-anak pengungsi. Ia meminta agar anak-anak tetap belajar kendati ada di pengungsian.
Kedek Pastias (9), salah satu anak yang mengungsi, mengaku senang dengan kedatangan Bahana. ”Senang karena dapat cerita bagus. Ceritanya lucu dan menyemangati untuk belajar,” ujarnya.
Senang karena dapat cerita bagus. Ceritanya lucu dan menyemangati untuk belajar.
Bahana mengatakan, mendongeng merupakan salah satu cara untuk berkontribusi bagi warga yang mengungsi. Ia berharap dongeng yang ia sampaikan bisa membuat para pengungsi, terutama anak-anak, tidak merasa jenuh selama tinggal di pengungsian.
”Kadang mewartakan kondisi pengungsi saja tidak cukup. Saya ingin memberi dari apa yang saya punya untuk mereka,” ujar Bahana.
Kadang mewartakan kondisi pengungsi saja tidak cukup. Saya ingin memberi dari apa yang saya punya untuk mereka.
Kegiatan yang dilakukan Bahana tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan liputannya. Sebelum mengunjungi pengungsian, Bahana meliput berbagai hal tentang Gunung Agung, misalnya pemilihan kepala desa di pengungsian dan antisipasi lahar dingin yang berpotensi menerjang sungai.
Bahana adalah fotografer Kompas yang biasa bertugas di Jawa Timur. Ia mendapat penugasan khusus di Bali untuk meliput erupsi Gunung Agung sejak 28 November.