Uji Coba Rudal Tipe Baru Korut Bikin Dunia Khawatir
SEOUL, KOMPAS — Korea Utara, Rabu (29/11), mengaku telah sukses melakukan uju coba misil balistik antarbenua tipe terbaru yang diklaim bisa menjangkau ”seluruh daratan Amerika Serikat”.
Indonesia, China—sekutu dekat Korut—Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan keprihatinan serius atas uji coba tersebut.
Jepang pada Selasa (28/11) telah mencurigai aktivitas di negara terisolasi itu setelah aktivitas itu tidak terdeteksi sejak September. Aktivitas itu ditangkap dari sinyal radio meski tak bisa memastikan apakah itu terkait dengan persiapan uji coba nuklir atau misil.
Uji peluru kendali (rudal) atau misil balistik antarbenua (ICBM) tipe terbaru itu bagian dari rangkaian uji coba ICBM yang telah dilakukan Korut pada pertengahan September.
Pengujian rudal balistik antarbenua Korut tentu saja amat bertentangan dengan resolusi dan sanksi-sanksi internasional.
Pengujian ICBM dengan tipe terbaru, yang baru saja diklaim Pyongyang itu, terjadi seminggu setelah Presiden AS Donald Trump mendaftar Korut sebagai salah satu negara pendukung terorisme.
Washington juga telah meningkatkan sanksi-sanksi baru tidak lama setelah uji coba ICBM terdahulu dan pada Rabu (29/11) semakin mengukuhkan tekad untuk memberikan sanksi yang lebih keras lagi.
Korut telah berulang kali melakukan uji coba rudal balistik di bawah masa pemimpin muda Kim Jong Un. Langkah Korut tentu saja amat bertentangan dengan resolusi dan sanksi-sanksi internasional.
Trump telah bersumpah untuk tidak membiarkan Korut terus-menerus mengembangkan ICBM atau misil-misil balistik antarbenua yang dapat menjangkau seluruh daratan AS.
Dalam sebuah siaran di televisi negara, Pyongyang mengatakan, ICBM tipe terbaru berkekuatan penuh telah berhasil melesat hingga ketinggian 4.475 kilometer.
Pencapaian terbaru itu 10 kali lebih tinggi dari posisi stasiun antariksa internasional. ICBM tipe terbaru Korut itu juga telah menjelajahi angkasa selama 53 menit dan melesat sejauh 950 km.
Seorang pakar Barat mengatakan, lintasan jelajah rudal tersebut diperkirakan mencapai jarak tempuh 13.000 kilometer atau bisa mencapai setiap kota besar di AS.
Setelah menyaksikan sendiri peluncuran yang sukses dari tipe baru dari ICBM Hwasong-15 itu, Kim Jong Un menyatakan rasa bangganya.
Seperti dilaporkan televisi negara, Kim Jong Un mengatakan, sekarang akhirnya dunia bisa menyadari bahwa betapa Korut bisa membangun kekuatan nuklir dan roket yang lebih hebat.
Pyongyang memperingatkan bahwa senjata strategisnya itu dikembangkan untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya dari ancaman ’imperialis AS’.
Berkat pengujian terbaru, Korut menggambarkan dirinya sebagai sebuah ”kekuatan nuklir yang bertanggung jawab”.
Dunia prihatin dan mengecam
Pyongyang juga memperingatkan bahwa senjata strategisnya itu dikembangkan untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya dari ancaman ”imperialis AS”.
Pejabat China, AS, Jepang, dan Korsel mengonfirmasi uji coba ICBM Korut itu dan mengatakan tampaknya yang ditembakkan Korut adalah ICBM, tetapi tak menjadi ancaman bagi daratan AS.
Juga dikatakan, ICBM tipe terbaru Korut tersebut ditembakkan ke arah timur dan jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Timur atau Laut Jepang.
Jakarta, Wahington, Bejing, Seoul, Tokyo, dan PBB menyatakan keprihatinan mereka atas uji coba ICBM tipe terbaru Korut itu dan mengecamnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menengaskan, peluncuran rudal Korut itu tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Indonesia menegaskan lagi, stabilitas di Semenanjung Korea sangat penting artinya dan mengajak semua negara berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Tindakan uji coba ICBM yang jatuh di perairan Jepang menunjukkan betapa Korut sangat tidak tanggung jawabnya.
Uji coba rudal Korut itu bertentangan dengan kewajiban Pyongyang terhadap resolusi DK PBB terkait dengan khususnya Resolusi 2270 dan 2321 tahun 2016 serta Resolusi 2356 dan 2371 tahun 2017.
Indonesia menegaskan lagi, stabilitas di Semenanjung Korea sangat penting artinya dan mengajak semua negara berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Beijing, Rabu (29/11), menyuarakan ”keprihatinan serius” atas uji rudal Korut yang diklaim mampu menyerang setiap jengkal daratan AS dan menyerukan perundingan nuklir secara damai.
Juru Bicara Kemlu China Geng Shuang mengatakan, Beijing mengusulkan agar Korut menghentikan uji coba senjatanya. AS juga harus menangguhkan semua latihan militer di kawasan itu.
China mengungkapkan keprihatinan serius dan menentang aktivitas peluncuran rudal balistik yang baru saja dilakukan Korut.
”China mengungkapkan keprihatinan serius dan menentang aktivitas peluncuran yang baru saja dilakukan,” kata Geng sambil menegaskan, Beijing ”sangat mendesak” Korut menaati Resolusi PBB.
Menteri Pertahanan AS James Mattis secara terbuka mengakui bahwa sejujurnya uji coba ICBM Korut kali ini jauh lebih maju dari sebelumnya.
”Tampaknya Korut meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk terus membangun misil balistik yang bisa menjangkau berbagai tempat di dunia,” kata Mattis kepada pers di Gedung Putih.
AS berencana meningkatkan lagi sanksi-sanski yang lebih tegas untuk mengucilkan Korut.
AS berencana meningkatkan lagi sanksi-sanski yang lebih tegas untuk mengucilkan Korut. Jepang dan Korsel juga dalam posisi serupa, yakni mendorong sanksi lebih keras atas negara itu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyampaikan kecaman kepada Korut dan mendesak Pyongyang untuk ”berhenti mengambil langkah-langkah destabilisasi”.
”Ini jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi DK PBB dan menunjukkan pengabaian terhadap pandangan bersama masyarakat internasional,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan. (REUTERS/AFP/AP)