Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Senin (27/11), memantau aktivitas Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem. Ia bertemu dengan sejumlah wisatawan China yang juga ikut memantu.
DENPASAR, KOMPAS - Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Senin (27/11), memantau langsung ke Pos Pemantau Gunung Agung di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem.
Gubernur mengatakan, saat ini Gunung Agung terus-menerus mengeluarkan material panas yang kemudian hanyut di bawa air hujan.
Saat pemantauan, Pastika bertemu dengan sejumlah wisatawan asal China yang turut memantau kondisi Gunung Agung.
Letusan Gunung Agung terjadi pada Sabtu (25/11) pukul 17.30 WITA. Saat itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengamati adanya kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak Gunung Agung.
Putu Fajar Arcana
Kondisi Gunung Agung dilihat dari dari Pos Pemantau Rendang, Senin (27/11). Di sekitar gunung itu terlihat kabut dan gerimis.
Pada Sabtu itu, status bencana berada di tingkat III atau Siaga. Namun, Senin ini mulai pukul 07.15 WITA, Bandara Ngurah Rai Denpasar, ditutup karena terdampak abu vulkanik letusan Gunung Agung. Statusnya telah dinaikkan ke level tertinggi, yakni awas.
Meski sudah meletus, tetapi sejauh ini tidak menakutkan, buktinya masih ada wisatawan yang malah ikut memantau Gunung Agung.
“Meski sudah meletus, tetapi sejauh ini tidak menakutkan, buktinya masih ada wisatawan yang malah ikut memantau Gunung Agung,” kata Pastika saat ia bertemu dengan para wisatawan China tersebut.
Wartawan Kompas sempat mengambil video tentang kondisi Gunung Agung dari Pos Pemantau Rendang, Senin (27/11). Di sekitar gunung itu terlihat kabut dan gerimis.
Putu Fajar Arcana
Pergerakan seismograf dan monitor di Pos Pemantau Rendang, Karangasem, Bali, pada momen terakhir pada Senin (27/11) siang tampak landai atau normal. Rekaman ini terjadi setelah pemerintah meningkatkan statusnya menjadi awas.
Sementara itu pergerakan seismograf dan monitor di Pos Pemantau Rendang, Karangasem, Bali, tanpak tidak menunjukkan tanda-tanda kenaikan getarannya.
Gunung Agung sejak Senin (27/11) terus-menerus erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik. Sebagian abu bahkan telah hanyut dibawa air hujan melalui Tukad Unda yang melintasi Kabupaten Klungkung.