JAKARTA, KOMPAS — Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban bom dan teror di Masjid Ar-Raudhah, Sinai, Mesir, Jumat (24/11). Teror tersebut tak hanya ditujukan kepada rakyat Mesir. Teror itu jelas-jelas telah melukai umat Islam seluruh dunia dan mengoyak rasa kemanusiaan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan kepada kita semua.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai pelaku teror jelas bertindak biadab dan di luar perikemanusiaan. ”Seperti yang kita ketahui bahwa korban menjumpai ajal mereka ketika sedang melaksanakan shalat Jumat di Masjid Ar-Raudhah di Sinai, Mesir. Bukan hanya itu, bahkan mobil-mobil ambulans yang membawa jenazah dan korban luka pun ditembaki. Lebih dari 200 nyawa menjadi korban kebiadaban bom Sinai tersebut. Oleh karena itu, Gerakan Pemuda Ansor mengecam keras tragedi bom di Masjid Ar-Raudhah yang mengoyak rasa kemanusiaan ini,” kata Yaqut di Jakarta, Minggu (26/11).
Hari Jumat lalu, Masjid Ar-Raudhah di kota Bir el-Abd, sekitar 50 kilometerarah barat kota El-Arish, Sinai Utara, diserang oleh puluhan orang bersenjata. Warga yang selesai melakukan shalat Jumat ditembaki dengan senapan otomatis. Hingga Sabtu, jumlah korban meninggal mencapai 305 warga, termasuk 27 anak- anak. Selain itu, 128 orang luka-luka.
GP Ansor juga menyatakan dengan tegas pelaku teror di Mesir ingin menunjukkan bahwa sasaran mereka adalah umat Islam. ”Kami juga ingin meyakinkan kepada semua bahwa teror ini bukan hanya ditujukan kepada rakyat Mesir, melainkan juga kepada umat Islam dan manusia keseluruhannya. Teror ini sama sekali tidak mewakili perilaku pemeluk agama dan bangsa apa pun, bahkan tidak mewakili perbuatan manusia mana pun. Islam sangat menghormati jiwa manusia,” kata Yaqut.
Menurut Yaqut, tindakan biadab para pelaku teror di Mesir jelas-jelas menyimpang dari perilaku Islam. Yaqut mengutip Ayat ke-32 kitab suci Al Quran yang dengan tegas menyatakan, ”Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
Yaqut mengungkapkan, kemelut yang melanda dunia saat ini, terutama di Timur Tengah, jelas semakin terlihat meluas dan tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda. ”Jika hal ini dibiarkan, tentu akan menjadi konflik sosial yang merajalela di mana-mana yang kemudian menghadirkan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme sebagai ancaman seluruh dunia,” katanya.
GP Ansor menegaskan pentingnya kembali berusaha meneguhkan nilai-nilai Islam untuk kemanusiaan. Islam menegaskan bahwa Tuhan dan para malaikat tidak akan menyayangi seseorang sehingga orang tersebut menyayangi seluruh makhluk Tuhan.
”Yang di langit tidak akan merahmati seseorang jika seseorang tersebut tidak berkasih sayang dengan semua makhluk Tuhan di bumi. Orang Islam tidak hanya diperintahkan untuk menyayangi kaum Muslimin, tetapi seluruh manusia, apa pun agama mereka. Orang Islam bahkan diwajibkan untuk berbuat baik kepada binatang dan alam,” kata Yaqut.
Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Rochman mengatakan, Ansor telah menginstruksikan kepada seluruh anggotanyadi seluruh Indonesia untuk melaksanakan shalat Ghoib dan tahlil bagi arwah seluruh korban.
Hingga sekarang, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Bir el-Abd. Sebelum ini, pihak yang biasanya mengklaim bertanggung jawab atas berbagai aksi kekerasan adalah Kelompok Wilayah Sinai, sayap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Mesir. (*/BIL)