JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menjamin kucuran anggaran untuk Asian Paragames 2018 tidak akan telat. Anggaran itu akan cair pada Januari 2018 dan segera disalurkan kepada Panitia Penyelenggara Asian Paragames Indonesia (Inapgoc).
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto dalam konferensi pers Rapat Delegasi Teknis Asian Paragames 2018 di Jakarta, Jumat (17/11), mengatakan, masalah kekurangan anggaran penyelenggaraan Asian Paragames 2018 sudah ada solusinya. Dalam pertemuan dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan pada 13 November 2017 disampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang dibutuhkan.
"Dirjen Anggaran setuju memenuhi usulan anggaran penyelenggaraan Asian Paragames 2018 sebesar Rp 1,7 triliun, termasuk pajak," ujarnya.
Gatot menjamin tidak akan ada keterlambatan penyaluran anggaran itu setelah dicairkan pada Januari 2018. "Kami sadari, kalau mundur lagi akan berdampak buruk terhadap persiapan Asian Paragames 2018. Kami pun tidak ingin mengorbankan harga diri bangsa karena persoalan itu," ucapnya.
Keyakinan itu didasari oleh mekanisme penganggaran yang sudah lebih baik. Pada 2017, Kemenpora mengakui terjadi keterlambatan penyaluran anggaran. Hal itu disebabkan ada restrukturisasi satuan kerja di kuasa pemegang anggaran (satker KPA) di Kemenpora. Ada pemecahan satker KPA dari satu menjadi enam plus satu. Ketika itu masih menjajaki mekanisme kerja pola baru.
"Sekarang, kami sudah lebih siap sehingga penyaluran anggaran memungkinkan lebih cepat," kata Gatot.
Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai meresmikan Masjid At-Taqwa Markas Komando Pasukan Marinir di Jakarta, kemarin, mengatakan, pemerintah telah memenuhi kebutuhan anggaran Asian Paragames 2018. Anggaran Asian Paragames itu tidak sebesar Asian Games karena tidak butuh fasilitas tambahan. Arena yang digunakan untuk Asian Paragames sama dengan yang digunakan untuk Asian Games sehingga pemerintah tinggal mengalokasikan dana penyelenggaraan.
"Asian Paragames selalu diselenggarakan setelah Asian Games. Jadi, fasilitasnya boleh dibilang tidak perlu ada yang lain. Semua sudah dibangun, tinggal pelaksanaan saja," ujar Wapres Kalla.
Pencairan mepet
Sejauh ini, anggaran Inapgoc tahun 2017 sebesar Rp 86 miliar siap dicairkan. Gatot menyatakan, 14 November lalu, Kemenpora dan Inapgoc telah menandatangani nota kesepahaman untuk pencairan anggaran itu pada 27 November.
Gatot mengakui, jadwal pencairan anggaran 2017 itu sudah sangat mepet dengan jadwal tutup buku akhir tahun. Atas dasar itu, pihaknya tidak akan menuntut agar Inapgoc menyerap 100 persen anggaran tersebut dalam satu setengah bulan ini.
Kemenpora hanya meminta Inapgoc menyerap anggaran seoptimal mungkin. Apabila ada sisa, anggaran itu dikembalikan dulu kepada negara.
"Pemerintah berjanji akan mengganti sisa yang belum terserap pada tahun depan, di luar anggaran Rp 1,7 triliun itu," kata Gatot.
Sementara itu, Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya lega setelah ada kepastian itu. Sebab, banyak agenda persiapan tertunda karena tidak ada kepastian anggaran. Bahkan, Komite Paralimpiade Asia (APC) sempat meragukan kesanggupan Indonesia untuk menyelenggarakan Asian Paragames 2018.
"Namun, dengan kepastian anggaran itu, kami bisa meyakinkan APC bahwa Asian Paragames 2018 akan terselenggara dengan baik. Sebab, ini juga pertaruhan harga diri Indonesia," ujarnya.
Terkait serapan anggaran 2017, Raja menuturkan, pihaknya telah menyiapkan program sejak Agustus sehingga anggaran itu bisa langsung diserap setelah dicairkan pada 27 November. Meski demikian, serapannya tidak mungkin 100 persen, tetapi maksimal 80 persen.
"Ada yang tidak mungkin kita lelang lagi karena waktunya mepet. Program-program itu akan dilanjutkan tahun depan. Pemerintah sudah memakluminya," kata Raja. (DRI/NTA)