TEHERAN, SENIN — Gempa bumi bermagnitudo 7,3 yang menerjang perbatasan Iran-Irak, Senin (13/11), menewaskan sedikitnya 335 orang dan menyebabkan ribuan lainnya luka-luka. Korban terbanyak ditemukan di wilayah Iran, di mana sedikitnya 328 orang tewas.
Provinsi Kermanshah di sebelah barat Iran merupakan wilayah yang paling parah terkena guncangan. Televisi setempat melaporkan, selain korban tewas, ada sekitar 3.950 orang yang terluka. Kermanshah merupakan wilayah pegunungan di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Sepanjang hari, media sosial Iran dipenuhi dengan berita, gambar, dan video tentang warga setempat yang mengungsi dari kampung halaman mereka dengan kondisi memprihatinkan. Sedikitnya 14 provinsi di Iran terkena dampak gempa bumi kali ini. Wilayah yang paling berat mengalami kerusakan adalah kota Sar-e Pol-e Zahab di Kermanshah, di mana terdapat Pegunungan Zagros yang membelah Iran dan Irak.
”Begitu saya lari keluar dari rumah, bangunan langsung runtuh. Saya tak bisa lagi masuk untuk mengangkut barang-barang berharga,” kata Kokab Fard (49) yang mengungsi dengan tangan kosong ketika kompleks apartemen yang ditinggalinya rata dengan tanah.
Sar-e Pol-e Zahab, wilayah di dekat perbatasan yang dihuni sekitar 85.000 orang, adalah yang paling terdampak. Dari area ini saja 230 tewas.
Sampai kemarin, situasi di Sar-e Pol-e Zahab masih mencekam. Bangunan-bangunan yang masih berdiri sudah tak berbentuk lagi. Puing-puing bangunan bertindihan dengan mobil-mobil yang ringsek akibat ditimpa reruntuhan.
Di tempat-tempat terbuka, warga dengan lilitan selimut berkumpul mengelilingi api unggun untuk menghangatkan badan di udara yang dingin.
Hojjat Gharibian, satu dari ratusan orang yang kehilangan tempat tinggal, berhasil menyelamatkan anak-anaknya. ”Kedua anak saya sedang tidur ketika rumah kami runtuh. Saya langsung menggendong mereka dan lari ke jalan. Tim penyelamat akhirnya memindahkan kami ke penampungan di gedung sekolah,” kata Gharibian.
Pasokan listrik dan air bersih terputus total pascagempa, demikian juga dengan saluran komunikasi, seperti telepon dan telepon genggam.
Akses untuk sejumlah jalanan saat ini masih terblokade sehingga, menurut Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli, warga yang terjebak di wilayah pedalaman masih belum memperoleh bantuan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan keprihatinannya dan memerintahkan pasukan penyelamat dan badan-badan terkait melakukan upaya penyelamatan untuk membantu para korban. Sedikitnya 30 tim palang merah Iran telah dikerahkan menuju zona bencana.
Pada 23 Desember 2003, gempa bermagnitudo 6,6 menghancurkan kota bersejarah Bam dan menewaskan sekitar 31.000 orang.
Iran beberapa kali mengalami gempa bumi dahsyat. Pada 23 Desember 2003, gempa bermagnitudo 6,6 menghancurkan kota bersejarah Bam dan menewaskan sekitar 31.000 orang.
Pada Februari 1997, sekitar 1.100 orang tewas di Ardabil, timur laut Iran, akibat gempa bermagnitudo 6,1. Tiga bulan kemudian, gempa bermagnitudo 7,3 kembali menghantam wilayah timur Iran di Birjand-Qaen dan menewaskan 1.560 orang.
Situasi Irak
Di Irak, wilayah yang paling parah terkena gempa adalah provinsi sebelah utara Sulaimaniyah dan provinsi sebelah selatan Diyala. Sedikitnya 7 orang tewas dan sekitar 535 orang luka-luka. Gempa di Irak ini bisa dirasakan dari Irbil sampai Baghdad.
”Saya sedang makan malam bersama anak-anak dan tiba-tiba bangunan yang kami tempati meliuk-liuk seperti menari. Tadinya saya pikir ada ledakan bom. Namun, orang-orang kemudian berteriak, ’Gempa!’,” kata Majida Ameer yang berhasil melarikan diri dengan ketiga anaknya dari gedung apartemen di Distrik Salihiya.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi kemarin memerintahkan pasukan pertahanan Irak turun ke lapangan untuk menanggulangi bencana.
Faktor yang menyebabkan korban di wilayah Irak relatif kecil adalah akibat sudut dan arah lintasan gempa.
Menurut seismolog Irak, Abdul Karim Abdullah, yang mengepalai departemen meteorologi, faktor yang menyebabkan korban di wilayah Irak relatif kecil adalah akibat sudut dan arah lintasan gempa. Faktor lain adalah karakter formasi geologis Irak yang mampu menyerap guncangan.
Meski demikian, getaran akibat gempa telah menimbulkan kerusakan pada bendungan penting di Darbandikhan yang menampung aliran Sungai Diyala.
”Ada retakan horizontal dan vertikal di dinding bendungan,” kata Rahman Hani, direktur bendungan.