NEW YORK, RABU — Kota New York, Amerika Serikat, kembali diguncang teror. Seorang pengemudi yang belakangan diketahui berkebangsaan Uzbekistan dan tinggal di Florida menabrakkan truk pikap ke lintasan sepeda dan pejalan kaki di Manhattan, New York, Selasa, pukul 15.05 waktu setempat. Aksinya menewaskan delapan orang dan mencederai 11 orang lainnya.
Teror ini merupakan serangan di siang hari yang mematikan pertama kali di kota yang menjadi pusat hiburan dan bisnis Amerika Serikat itu sejak peristiwa 11 September 2001 yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center. Aksi ini merupakan teror pertama sejak insiden bom pipa yang meledak pada September 2016 di Chelsea dan menciderai 31 orang. Pelanggaran keamanan paling serius sebelumnya di kota ini terjadi pada 1 Mei 2010 saat imigran asal Pakistan, Faisal Shahzad, berencana meledakkan bom mobil di Times Square. Bomnya gagal meledak dan Faisal ditangkap tak lama kemudian.
Teror ini merupakan serangan mematikan pertama kali di New York sejak peristiwa 11 September 2001.
Presiden Donald Trump yang selama ini membatasi masuknya imigran ke AS langsung menyatakan bahwa AS tidak boleh mengizinkan jihadis dari negara-negara Islam untuk kembali atau masuk AS setelah negeri ini mengalahkan mereka di negara-negara lain.
Pengemudi pikap ini menabrakkan mobilnya hanya beberapa blok dari Monumen Peringatan Tragedi 9/11, tak jauh dari sekolah dan taman tempat anak-anak dan orangtua mereka tengah bersiap merayakan Halloween.
Trump mendeskripsikan pelaku teror ini sebagai orang yang ”sangat sakit dan gila”. Pelaku teror sempat ditembak oleh polisi dan langsung ditahan. Menurut keterangan polisi setempat, pelaku membawa pikap sewaan, melaju di jalur pejalan kaki dan sepeda. Dia menabrakkan mobilnya ke orang-orang yang tengah berjalan kaki dan bersepeda sebelum pikap sewaan yang dibawanya menabrak bus sekolah.
Menurut jaringan televisi di AS, pelaku diketahui bernama Sayfullo Saipov yang tinggal di Tampa, Florida. Dia diketahui tinggal di Tampa sejak Juni 2011 dan memiliki alamat lain yang terdaftar di Ohio. Pelaku diketahui memiliki sejumlah catatan pelanggaran lalu lintas.
Setelah itu pelaku sempat keluar dari mobilnya sembari mengacungkan senjata. Saat itu polisi langsung menembak pelaku di bagian perut. Polisi juga menemukan senjata paint ball di tempat kejadian.
Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, teror ini merupakan tindakan pengecut yang menyasar warga sipil tak bersalah. ”Ini tindakan teror yang sangat pengecut yang ditujukan terhadap warga sipil yang tidak berdosa, orang-orang yang menjalani hidup mereka dan tidak tahu apa yang akan mereka hadapi,” kata Blasio.
Ini tindakan teror yang sangat pengecut yang ditujukan terhadap warga sipil yang tidak berdosa.
Dari delapan orang yang tewas, enam orang meninggal di tempat kejadian, sementara dua orang lainnya sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia. Salah satu korban disebut berkebangsaan Belgia.
Setelah teror bermobil ini, kota New York dilaporkan langsung siaga. Polisi bersenjata lengkap ditempatkan di setiap sudut kota berpenghuni 8,5 juta jiwa dan menjadi pusat bisnis serta tujuan wisata utama di AS ini. Pejabat pemerintahan setempat mengatakan, parade perayaan Halloween tetap akan digelar sesuai rencana meskipun ada teror. Ini untuk menunjukkan bahwa kota New York tak terpengaruh dengan ancaman dan teror.
Kami pernah hidup dengan ini sebelumnya, kami merasakan sakitnya.
Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo mengakui bahwa New York memang menjadi target serangan karena kota tersebut menjadi simbol kebebasan dan demokrasi. ”Kami pernah hidup dengan ini sebelumnya, kami merasakan sakitnya. Kami merasakan sakitnya hari ini,” kata Cuomo. (AFP/REUTERS)