TANGERANG, KOMPAS — Satu lagi korban kebakaran dan ledakan pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya meninggal di RSUD Kabupaten Tangerang di Kota Tangerang, Senin (30/10). Setelah menjalani perawatan memasuki hari kelima, sejak Kamis pukul 13.55, Atin Puspita (32) mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (29/10) malam.
Setelah dimandikan di Paviliun Kamboja atau ruang jenazah, jasad korban langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di Pekalongan, Jawa Tengah, daerah asalnya, Senin pagi.
”Benar, satu korban bernama Atin Puspita meninggal dunia. Saat ini jenazah sudah dibawa ke Pekalongan untuk dimakamkan di sana,” kata Kepala Polrestro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan, Senin.
Petugas Crisis Center dan Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik, membenarkan bahwa pasien Atin Puspita meninggal pada Minggu pukul 22.55. Jenazah pasien sudah dibawa pulang keluarga ke Pekalongan Senin sekitar pukul 08.00. ”Pasien korban kebakaran yang masih dirawat di RSUD ini ada 10 orang lagi,” ujar Lilik.
Atin Puspita meninggal pada Minggu (29/10) pukul 22.55. Jenazah pasien sudah dibawa pulang keluarga ke Pekalongan sekitar pukul 08.00.
Pasien yang masih menjalani perawatan antara lain Fatimah (15) dengan luka bakar sebesar 65 persen. Kondisi pasien tersebut belum stabil. Pasien lainnya adalah Sami (35), yang mengalami luka bakar 50 persen dengan kondisi belum stabil. Keduanya dirawat di ruang ICU.
Selain itu, pasien Wiwi R (39) dengan kondisi luka bakar 18 persen, Liwang (39) kondisi dengan luka bakar 37 persen, Widya Musidi (20) dengan kondisi luka bakar 17 persen, serta Juleha Tomy (13) dengan luka bakar 20 persen. Ada juga Lilis (16) dengan luka bakar 16 persen, Kardiman (25) dengan luka bakar 29 persen, Tanai (16) dengan luka bakar 27 persen, serta Anggi Aji (18) yang mengalami luka bakar 30 persen.
Atin adalah satu dari 12 pasien korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi pada Kamis lalu yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan secara intensif di RSUD Tangerang karena luka bakarnya mencapai 80 persen.
Sebelumnya, rekannya, Nurhayati (20), mengembuskan napas hari Sabtu (28/10) dengan luka bakar 80 persen. Awalnya, Atin dan enam korban lainnya dirujuk ke rumah sakit ini karena mengalami luka bakar 30 persen hingga 80 persen. Selanjutnya, masuk lagi lima korban yang dirujuk ke rumah sakit ini.
Sampai Minggu malam, sebelum korban mengembuskan napas terakhir, statusnya masih dirawat di ruangan ICU dengan kondisi terpasang ventilator. Kondisi korban belum stabil. Almarhumah sempat menjalani operasi karena kaki dan tangannya membengkak.
Menurut dokter Hilman, Koordinator SDM IGD RSUD Kabupaten Tangerang, operasi tersebut dilakukan guna mengangkat pembungkus otot untuk mengeluarkan cairan yang menghambat aliran darah.