JAKARTA, KOMPAS — Polisi kembali mengungkap identitas tiga jenazah korban kebakaran di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Tangerang Selatan, Sabtu (28/10). Dengan demikian, masih ada 43 jenazah korban yang belum dikenali dari total 47 korban tewas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar R Prabowo Argo di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I RS Sukanto, Jakarta, mengatakan, tiga jenazah yang hari ini sudah diketahui identitasnya adalah Slamet Rahmat dari Garut, Marwati bin Atip dari Tangerang, dan Sutrisna bin Alim dari Tangerang.
Argo didampingi Ketua Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Komisaris Besar Pramujoko, Ketua Tim Antemortem DVI Komisaris Besar Sumirat, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Umar, dan Ketua Tim Postmortem DVI Komisaris Besar Edy Purnomo.
Argo menambahkan, ketiga jenazah diidentifikasi melalui pemeriksaan gigi, deoxyribonucleic acid (DNA), dan pemeriksaan medis. Namun, usia setiap jenazah belum dapat diketahui. ”Jenazah akan diserahkan kepada keluarga dan dipulangkan hari ini juga, tinggal menunggu keluarga datang,” ujarnya.
Danis Setianingsih (25), istri korban Slamet Rahmat, sudah datang ke RS Sukanto sejak pukul 14.00. Ia mengatakan, suaminya sudah bekerja dengan Indra Liyono, pemilik PT Panca Buana Cahaya Sukses, sejak tahun 2008. ”Sebelumnya ikut Pak Indra di PT Panca Buana Global Kharisma, itu pabrik stiker. Beberapa waktu yang lalu, baru pindah ke pabrik kembang api,” kata Danis sambil memangku anak lelakinya.
Kebakaran yang terjadi di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis, mengakibatkan 47 orang tewas. Seluruhnya dibawa ke Posko Antemortem RS Sukanto, Jakarta, untuk menjalani proses identifikasi. Satu jenazah berhasil diidentifikasi pada Jumat. Jenazah korban bernama Surnah (14), warga Kampung Salembaran, Kosambi.
Sumirat mengatakan, hingga hari ini sudah ada 50 anggota keluarga korban yang menyerahkan data dan menjalani tes DNA. Sementara itu, polisi sudah memeriksa 37 kantong jenazah. ”Masih ada 10 kantong jenazah yang masih kami proses. Semoga bisa selesai hari ini,” kata Sumirat. (DD01)