PERSONEL grup band Panbers, Benny Panjaitan, meninggal dunia, Selasa (24/10), pada usia 70 tahun.
Akun resmi Panbers di Twitter @panbersband pukul 10.00 pagi menulis, ”Telah berpulang... ke hadirat yang mahakuasa... Benny Panbers Panjaitan... di usia... 70 tahun... mohon doa agar kekuatan bagi keluarga besar.” Jenazah Benny akan disemayamkan di rumah duka Dharmais, Jakarta.
Benny, yang bernama lengkap Porbenget Mimbar Mual Hamonangan Panjaitan, lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 14 September 1948. Bersama tiga saudaranya, Hans Panjaitan, Doan Panjaitan, dan Asido Panjaitan, Benny memulai grup band Panbers (Panjaitan Bersaudara) di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tempat ayahnya bertugas sebagai bankir.
Sebenarnya, pada Kamis (23 November 2017) direncanakan digelar konser ”70 Tahun Benny Panjaitan Panbers” dengan nama ”Perjalanan Panjang Sang Legenda” di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Menurut rencana akan tampil Panbers Jr, Nia Daniaty, Dian Pisesha, Victor Hutabarat, Joy Tobing, Style Voice, Edo Kondolagit, Junimart Girsang, David Kuswoyo, Hendri Lamiri, Kelompok Penerbangan Roket, Amigos Band, Start Dance, dengan pembawa acara Helmy Yahya dan Ratna Listy.
Namun, Benny, sang legenda, yang sudah lama mengalami stroke, meninggal dunia.
Dalam buku Reuni Akbar 60 Tahun SMA Xaverius I Palembang 1951-2011, Benny mengaku, ”Aku ini dulu dikenal sebagai tukang begoco (jago berkelahi), tapi begitu ketemu guru, takut nian.”
Di SMA Xaverius I Palembang, Benny, alumnus angkatan 1967, aktif sebagai Ketua Polisi Keamanan Sekolah. ”Rasonyo la hebat nian,” ungkapnya dalam logat Palembang.
Benny mengaku mendapat manfaat banyak hal dalam pembentukan karakter dirinya. Sehari-hari Benny bersepeda dari rumahnya di Jalan Sumatera, Bukit Besar, menuju gedung sekolahnya di Talang Jawa, Palembang. Ayahnya mengajarkan anak-anaknya selalu disiplin dan tidak manja.
Di sekolah, Benny aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan musik. Dia bahkan membentuk grup band di SMA dengan nama Prenjak.
Setelah lulus SMA, Benny dan tiga saudaranya membentuk Panbers. Salah satu lagu Panbers yang legendaris, ”Gereja Tua”, diciptakan Benny terinspirasi oleh sebuah gereja tua di Talang Jawa Lama di Palembang.
”Itu sebetulnya lagu persahabatan, bukan lagu percintaan,” kata Benny dalam acara reuni 50 Tahun SMA Xaverius I Palembang di Klub Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, 24 Juni 2001 (Kompas, 26 Juni 2001).
https://youtu.be/Rfr92Mhi6iI
Panbers merupakan kelompok band yang menghasilkan lagu terbanyak di Indonesia. Bukan hanya lagu pop, Panbers juga membuat lagu-lagu daerah Batak, Manado, Flores, Palembang, Gorontalo, Toraja, dan Padang.
Lagu-lagu Panbers abadi karena liriknya yang melankolis. ”Saya tidak pernah mencontoh lirik orang. Boleh dilihat lagu Panbers, tak ada lirik yang sama. Melodi awal tidak pernah sama. Kalau ada inspirasi lagu datang malam-malam, saya mainkan dan saya rekam. Jika ternyata lagu itu sama dengan lagu saya sebelumnya, saya tinggalkan. Berarti inspirasi saya hanya bayangan,” ungkap Benny (Kompas, Minggu 30 Desember 2001).