Hari Jumat (20/10) kemarin adalah hari terakhir mobil-mobil bermerek Holden diproduksi di tanah kelahirannya, Australia. Anak perusahaan General Motors di AS, itu, akhirnya benar-benar menutup pabrik manufaktur mobil-mobilnya di Negeri Kanguru itu. Mobil-mobil Holden masih akan ada di masa depan, namun tak lagi dibuat di negeri itu.
Dalam acara seremoni yang penuh haru dan kesedihan, 945 karyawan Holden Manufacturing Australia di pabrik Elizabeth di Adelaide, Australia Selatan, menyambut mobil Holden terakhir yang dirakit di pabrik itu dan di Australia, sebuah sedan Holden Commodore Redline VF II berwarna merah menyala, Jumat pukul 10.45 waktu setempat.
Sebuah foto yang diunggah di laman resmi Holden (www.holden.com.au) menunjukkan proses perakitan sedan merah itu dan di belakangnya terlihat jalur produksi yang kosong, tak ada lagi deretan mobil lain yang tengah dirakit.
"Ada beberapa orang yang telah bekerja di sini sejak 1970-an dan hari ini akan menjadi hari yang sangat emosional bagi sebagian orang itu, dan hari yang sangat menyedihkan," tutur Sekreatris Serikat Pekerja Manufaktur Australia (Australian Manufacturing Workers Union) John Camillo. Puluhan penggemar Holden pun berkumpul di luar pabrik untuk memberikan penghormatan terakhir pabrik mobil kesayangan mereka itu.
Penutupan pabrik ini mengakhiri sebuah era industri otomotif di Australia. Holden adalah merek kebanggaan Negeri Kanguru itu, dan bahkan pernah menjadi salah satu identitas kebanggaan negara itu selain kanguru. "Saya merasa sangat sedih, seperti Anda semua, karena ini adalah akhir sebuah era, dan Anda tak bisa menghindari efek emosional dari penutupan ini," tutur Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam wawancara dengan stasiun radio 3AW di Melbourne, Jumat, seperti dikutip kantor berita AFP.
Menurut rilis resmi di laman Holden, mobil berlambang singa itu pertama kali diproduksi di Australia pada 29 November 1948, dengan model Holden 48-215. Selama 69 tahun berikutnya, Holden telah memproduksi lebih dari 7,6 juta unit mobil (tepatnya 7.687.675 unit) di Australia. Pada puncak kejayaannya, yakni tahun 1964, Holden mempekerjakan hampir 24.000 karyawan, dan bahkan hingga 2005 masih mengekspor 60.518 unit mobil ke 10 negara, termasuk ke Timur Tengah dan Amerika Utara.
Di Indonesia sendiri, nama Holden pernah sangat populer, terutama di dekade 1960-1970-an. Bahkan, bagi komunitas pecinta otomotif, merek ini terhitung legendaris dan terkenal dengan sedan-sedan besar yang nyaman dan berperforma tinggi.
Beberapa model yang sangat populer di Indonesia, antara lain Holden Special, Holden Statesman, Holden Premier, Holden Kingswood, Holden Torana, dan di akhir kejayaannya di Tanah Air ada Holden Commodore dan Holden Calais sekitar pertengahan 1980-an.
Begitu populernya mobil ini sehingga sejumlah model Holden waktu itu pernah menjadi armada taksi dan mobil dinas resmi di sejumlah instansi. Hingga saat ini masih ada beberapa klub penggemar mobil Holden di Indonesia.
Kalah bersaing
Salah satu alasan penutupan ini adalah makin tingginya ongkos produksi mobil di Australia, yang membuatnya kalah bersaing dengan negara-negara produsen mobil di Asia, apalagi sejak Australia memasuki era pasar bebas dan berbagai hambatan tarif perdagangan dihapuskan. Selain itu, pasar mobil di Australia yang hanya berpenduduk 24 juta jiwa makin membuat produsen mobil enggan meneruskan produksi mobil di negeri itu.
Kantor berita Associated Press (AP) mencatat, pada masa kejayaan industri otomotif di Australia, tercatat sejumlah nama besar produsen otomotif, seperti Ford, Toyota, Nissan, Mitsubishi, Chrysler, dan Leyland, pernah membuka pabrik manufaktur di negara itu.
Namun, belakangan tinggal 3 produsen yang bertahan, yakni Ford, Toyota, dan Holden. Ford menutup pabriknya tahun lalu, sementara Toyota juga memutuskan menutup pabriknya di Melbourne awal bulan ini.
Walau demikian, penutupan produksi Holden di Australia ini bukan lah akhir riwayat merek Holden. Dalam siaran persnya, Holden menegaskan akan tetap menghadirkan mobil-mobil terbaru di masa depan bagi warga Australia.
Hingga 2020, Holden berjanji akan meluncurkan 24 tipe mobil baru dari berbagai model dan varian, termasuk 36 kombinasi drivetrain. Di antara mobil-mobil baru itu adalah model-model SUV, seperti Holden Equinox yang akan diluncurkan November 2017 dan Holden Acadia pada tahun depan. Model Commodore sendiri masih akan dipasarkan hingga 2018.
Hanya saja, mobil-mobil Holden itu sudah tak lagi diproduksi di Australia. Lebih dari sepertiga total mobil Holden nantinya akan diproduksi di Eropa, dan selebihnya diproduksi di Amerika Utara dan Asia.
Selama ini pun sebagian mobil bermerek Holden sudah diproduksi di beberapa negara Asia, seperti Holden Captiva (di Indonesia dikenal dengan Chevrolet Captiva) yang dibuat di Korea Selatan dan Holden Trailblazer (di Indonesia Chevrolet Trailblazer) yang dirakit di Thailand.
Holden juga mempertahankan divisi Desain dan Rekayasa yang mempekerjakan sekitar 350 desainer dan ahli rekayasa. Holden juga masih mengoperasikan Lang Lang Proving Ground di Victoria untuk menguji dan menyetel mobil-mobil baru Holden untuk disesuaikan dengan kondisi Australia. Selain itu, Holden juga masih mempertahankan sekitar 700 karyawan di kantor pusat, ditambah sekitar 6.000 karyawan di 200 dealer yang tersebar di seluruh Australia.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.