JAKARTA, KOMPAS — Hari Senin (25/9), Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, tutup. Para pedagang memutuskan menutup kiosnya selama kira-kira seminggu ke depan.
”Pedagang sepakat untuk mengurus surat izin apotek secara kolektif,” kata Ruslan, Kepala Pasar Pramuka Burung Matraman, Jakarta Timur, ketika ditemui di kantornya, Senin.
Sabtu lalu, para pedagang menyampaikan kepada Ruslan bahwa mereka akan tutup selama seminggu sebab mereka, secara kolektif, ingin mengurus surat izin toko obatnya. ”Supaya tenang kalau berdagang katanya,” ucap Ruslan.
Ia tidak melarang pedagang untuk menutup kiosnya. ”Kalau mereka melanggar hukum, kami juga salah,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) Yoyon mengatakan, penutupan kios yang dilakukan oleh sesama pedagang ini bukanlah aksi protes atau demo. ”Kami hanya ingin mengurus izin secara kolektif,” ujar Yoyon.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Senin pagi, suasana di dalam Pasar Pramuka tampak lengang. Tidak ada kios yang buka. Beberapa pengunjung yang datang kebingungan karena tidak ada pemberitahuan bahwa Pasar Pramuka tutup.
Cindy (22), warga Bojongsari, Depok, Jawa Barat, harus mengurungkan niatnya untuk membeli sebuah produk vitamin C di Pasar Pramuka. Ia menyayangkan tidak adanya informasi tentang rencana penutupan Pasar Pramuka. ”Enggak tahu lagi mau ke mana, setahu saya adanya hanya di sini,” kata Cindy.
Hal yang sama dirasakan Dedi (27), karyawan perusahaan pemasok alat laboratorium. Ia mengatakan biasa membeli alat-alat tersebut di Pasar Pramuka. ”Saya baru tahu pasar tutup hari ini, bingung juga mau ke mana lagi,” kata Dedi. (DD17/DD07)