Dubes AS untuk PBB Sebut Indonesia sebagai Teman untuk Mereformasi PBB
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
NEW YORK, KOMPAS — Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley menyebut Indonesia sebagai salah satu ”teman” untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif sejumlah negara, termasuk Indonesia, dalam upaya menggulirkan reformasi di tubuh PBB.
Hal itu disampaikan Haley saat menyampaikan sambutan pengantar sebelum Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan dalam pertemuan tingkat tinggi tentang reformasi PBB di Markas Besar PBB, New York, AS, Senin (18/9). Pertemuan ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
”Saya berterima kasih kepada rekan kami para penyelenggara hari ini, (yaitu) teman-teman kami dari Kanada, Jerman, Indonesia, Jepang, Jordania, Niger, Rwanda, Senegal, Slowakia, Thailand, Inggris, dan Uruguay. Secara keseluruhan, kami menyampaikan terima kasih kepada Anda semua,” kata Haley.
Lebih dari 120 negara diundang untuk menghadiri pertemuan membahas reformasi PBB setelah negara-negara itu menandatangani 10 poin deklarasi politik yang drafnya disiapkan AS untuk mendukung upaya-upaya Guterres menginisiasi reformasi yang efektif dan bermakna di PBB. Indonesia merupakan satu dari 13 negara yang menjadi sponsor reformasi PBB.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan, Indonesia mendapat ucapan terima kasih dari Haley. ”Sangat jelas saat saya bertemu Wakil Tetap atau Dubes AS untuk PBB, tadi disampaikan kembali terima kasih atas peran aktif Indonesia dalam pertemuan tingkat tinggi mengenai reformasi PBB,” kata Retno seusai pertemuan.
Haley mengatakan, hingga Senin kemarin tercatat 128 negara telah menandatangani deklarasi politik tersebut. ”Ini menjadi sinyal bahwa bukan hanya benar-benar dibutuhkan, melainkan juga (reformasi PBB) itu akan terwujud. Anda semua adalah alasan bahwa perubahan itu sudah datang,” ujar Haley.
Menurut Guterres, 10 poin deklarasi untuk mendukung reformasi PBB dimaksudkan untuk menyederhanakan prosedur dan mendesentralisasi keputusan-keputusan, dengan transparansi, efisiensi, dan pertanggungjawaban yang lebih besar.
”Tujuan bersama kita, yaitu PBB abad ke-21 yang lebih fokus pada manusia dan mengurangi (kerumitan) proses, lebih besar dalam menyampaikan dan lebih sedikit birokrasinya,” kata Guterres.
(Dilaporkan dari Markas Besar PBB, New York, AS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.