MALANG, KOMPAS – Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Sabtu (16/9/2017) di rumah dinasnya di Kota Batu, Jawa Timur. Eddy Rumpoko pun telah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Basaria Pandjaitan, Wakil Ketua KPK, telah membenarkan adanya OTT KPK tersebut. “Sekitar lima orang diamankan, termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan. Sejumlah uang juga diamankan. Diduga pemberian terkait fee proyek di daerah setempat,” ujarnya, Sabtu kemarin.
Usai Edy Rumpoko ditangkap, Sabtu kemarin, tak terlihat perubahan aktivitas di rumah dinas Wali Kota Batu. Tak terlihat segel KPK di pintu depan. Dewanti Rumpoko, istri Edy Rumpoko yang juga wali Kota terpilih di Batu juga tak terlihat. Saat dihubungi, nomor telepon genggamnya tak aktif. Wakil Wali Kota Batu Punjul, pun tak mengaktifkan nomor gawainya.
Masa jabatan Eddy sebagai Wali Kota Batu akan habis pada Desember 2017 nanti, dan digantikan oleh Wali Kota Batu terpilih Dewanti Rumpoko, istrinya sendiri.
Keluarga Eddy Rumpoko sempat mengundang kontroversi karena dianggap mempraktikkan politik dinasti. Ayah Eddy, Brigjen TNI (Purn) Sugiyono adalah wali kota Malang pada tahun 1973-1983. Eddy pun dua kali menjabat sebagai Wali Kota Batu sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Kini, kursi Wali Kota Batu diteruskan oleh istrinya, Dewanti Rumpoko yang maju lewat PDI Perjuangan.
Dewanti bahkan sungguh berjuang keras. Tiga kali Dewanti maju sebagai calon kepala daerah di tiga daerah yang berbeda, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Dua kali gagal, dan baru kali ini ia berhasil.
Di Pilkada Kabupaten Malang, Dewanti menjadi calon Bupati terkaya dengan jumlah kekayaan mencapai Rp 17,4 miliar. Jumlah hartanya saat itu jauh lebih tinggi dibandingkan petahana Rendra Kresna yang mempunyai kekayaan Rp 3,2 miliar.
Maret lalu dalam wawancara khusus, Kompas pernah bertanya tentang kotroversi politik dinasti, Dewanti pun menyatakan tak mengejar jabatan. Ia hanya ingin mengemban tugas partai pengusungnya. Semua yang hal yang diraih keluarganya mengalir begitu saja. (SIWI YUNITA C)