Ponsel Tahan Banting dari Axioo
Titan adalah lompatan yang dibuat oleh merek ponsel dalam negeri, Axioo. Jauh meninggalkan spesifikasi yang diusung oleh seri andalan mereka yakni Venge, Titan hadir dengan performa dan fitur yang jauh lebih maju, menyandingkan diri dengan ponsel lain yang sedang memimpin pasar tanah air.
Sebagai pembuka, Titan barangkali menjadi ponsel pertama dari Axioo yang menggunakan USB Type C untuk pengisian daya dan komunikasi dengan perangkat lain seperti komputer. Lompatan lain adalah dengan menghadirkan fitur tahan air dari ponsel ini berikut fitur tahan benturan.
Ponsel untuk aktivitas yang ekstrem, begitu janji Axioo kepada calon konsumen mereka. Selama ini, benturan dan air adalah musuh bagi perangkat elektronik seperti ponsel. Sebetulnya sudah ada beberapa merek yang lebih dahulu menghadirkan kemampuan ini, dimulai dengan Sony lewat seri Xperia, Samsung yang makin banyak menghadirkan lewat seri S, Note, dan Galaxy A, serta LG lewat G6.
Contoh-contoh yang disebutkan sebelumnya menghadirkan kemampuan tahan air dengan mempertahankan badan ponsel yang tipis dan ringan. Axioo mengambil pendekatan berbeda dengan kombinasi karet dan besi untuk melindungi badan ponsel.
Harga yang harus dibayar dengan keputusan itu adalah badan ponsel yang tambun dan besar, sungguh berbeda dengan ponsel-ponsel lain yang menjual desain ramping dan cantik. Titan mengambil pendekatan yang sebaliknya, tetapi desainnya terkesan maskulin dan tangguh berkat kombinasi besi berwarna putih dan karet berwarna hitam. Ada peluang yang tersedia bagi Axioo untuk menangkap segmen konsumen yang berbeda dengan desain produk seperti ini.
Satu masalah yang mungkin muncul dari badan Titan yang besar adalah minimnya dukungan dari aksesoris. Pemilik akan mendapatkan pilihan yang terbatas dalam membuat ponsel mereka unik lewat pembungkus atau aksesoris lainnya.
Kompas membuktikan klaim Axioo dengan menjatuhkan ponsel dari ketinggian 1,5 meter dan ponsel tidak menunjukkan kerusakan yang berarti. Begitu pula saat dicelupkan ke kubangan air, Titan tidak menunjukkan gejala gangguan karena air benar-benar terhalang untuk bisa masuk ke dalam badan ponsel.
Sama halnya dengan ponsel lain yang tahan air, layar sentuh ponsel sulit dioperasikan di dalam air. Fitur tahan air memang dimaksudkan sebagai perlindungan, bukan anjuran agar pemilik mempergunakan di dalam air.
Lapisan pelindung dari karet yang menyelimuti Titan juga meliputi lubang untuk USB serta audio. Caranya dengan bagian karet yang bisa dilepas dan dipasang kembali. Pemilik harus memastikan bahwa bagian tersebut kembali tertutup untuk mencegah air masuk lewat lubang USB.
Pada seri seperti Galaxy A dari Samsung atau G6 dari LG, teknologi tahan air sudah meliputi lubang USB sehingga tidak perlu ditutup karet meski harus memastikan benar-benar kering sebelum bisa dipakai.
Dengan harga Rp 3,8 juta, Titan bisa menjadi opsi terbaik bagi mereka yang merindukan ponsel yang bisa dibawa ke kondisi yang berat seperti hujan atau lumpur. Di balik badan Titan yang tangguh, ponsel ini juga punya performa yang kencang berkat spesifikasi yang tidak main-main.
Secara terpisah, merek lain dari dalam negeri yakni Polytron juga menawarkan ponsel mereka dengan keunggulan badan yang kuat lewat teknologi nano molding. Teknologi yang membuat badan ponsel kokoh tanpa mengorbankan bentuk itu dicoba saat peluncurannya yakni dijatuhkan satu lantai lebih tinggi di sebuah pusat perbelanjaan.
Prime 7 memiliki harga Rp 2,6 juta meski spesifikasinya tidak sebaik Titan. Salah satunya kalah di parameter RAM dan penyimpanan internal, tetapi Polytron bisa membanggakan desain produk yang kekinian meski belum bisa dioperasikan di dalam air.
Kencang
Dari lembar spesifikasi, Titan memiliki komponen yang terbilang tidak ketinggalan zaman. Di dalamnya terdapat RAM 4 gigabita, penyimpanan internal 64 gigabita, dan prosesor delapan inti dari Mediatek berkecepatan 1,5 gigahertz. Nama Mediatek kerap diasosiasikan dengan buruknya kemampuan navigasi mengandalkan global positioning system (GPS). Tetapi lubang itu ditambal dengan teknologi Extreme Glonass GPS yang juga dihadirkan oleh Axioo.
Baterai yang dimiliki ponsel ini memiliki spesifikasi 3.500 mAh. Asalkan tidak menjalankan aplikasi-aplikasi yang menguras daya, seharusnya gawai ini bisa diandalkan tanpa bantuan pengisi daya dalam waktu yang lebih lama.
Kombinasi baterai dan teknologi navigasi yang membuat Axioo percaya diri dalam memasarkan Titan sebagai produk yang sebaiknya dipilih oleh mereka yang kerap berada di alam terbuka dan jauh dari jangkauan listrik. Selain tahan lebih lama, teknologi navigasi mereka bisa jadi andalan.
Pemilihan USB Type C juga strategis dalam memastikan pengisian baterai berjalan dengan cepat. Hanya saja, karet yang membungkus badan ponsel ini membuat kabel USB Type C biasa tidak bisa menjangkaunya, kecuali kabel bawaan dari Axioo yang memiliki moncong yang lebih panjang. Hal ini bisa menjadi masalah di kemudian hari bila pengguna tidak ingin tergantung pada satu kabel saja.
Sensor sidik jari terdapat di bagian belakang ponsel, tepat di bawah lensa kamera. Menyatu dengan baik dengan desain badan ponsel yang terkesan tangguh, kemampuan untuk mengenali sidik jari terbilang cepat dan bisa diandalkan.
Sepasang kamera 13 megapiksel di punggung dan 8 megapiksel di depan tidak menawarkan hal yang istimewa sebetulnya. Meski bisa dioperasikan di dalam air, kemampuan itu tidak diulik khusus misalnya menghadirkan moda khusus pengambilan gambar.
Lagi-lagi badan yang besar bakal membuat Titan sulit dipasang ke adapter tripod sehingga sulit dipergunakan untuk keperluan fotografi maupun mengambil swafoto.
Mereka yang kemudian memilih Titan sebagai gawai pribadi hanya bisa menikmati fitur tahan air dan benturan, serta bonus performa yang kencang sebagai keputusan. Ponsel ini tidak dikenal karena badan yang ramping dan indah, apalagi jepretan kamera yang memukau. Justru dengan itu seharusnya Titan menjadi keputusan yang mudah bagi mereka yang berminat.