Hari Ini Jemaah Wukuf di Arafah
Seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Ronal Renvian, Muhammad Irsyan, dan Daday Rahmat, dari Arafah, jemaah berangsur masuk tenda untuk beristirahat. Sebagian jemaah juga mengisi waktu dengan shalat, zikir, dan berdoa.
Jemaah asal Indonesia yang berjumlah sekitar 204.000 orang tersebar di 70 maktab (pemondokan). Setiap maktab menghimpun sekitar 3.000 orang. Dalam setiap maktab terdapat 19-25 tenda berukuran rata-rata 25 meter x 15 meter dengan daya tampung 250 orang. Tenda yang berkonstruksi baja itu dilengkapi penyejuk udara dan kipas angin.
Pergerakan jemaah dari Mekkah menuju kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), dimulai Rabu pagi. Jemaah calon haji yang menjalankan tarwiyah sudah berangkat sejak Selasa malam.
Kawasan Armina terletak 10 km sebelah timur Mekkah. Nasrun A Samaun (46), calon haji asal Maluku Utara, yang menginap di Hotel Mawaheb Al-Roudah, pusat kota Mekkah, tiba di Arafah menjelang waktu maghrib.
Anggota jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 embarkasi Makassar itu naik bus Masyair (layanan khusus Armina) bersama 452 anggota rombongan dan petugas. Mereka berangkat dari hotel pukul 16.00 waktu Arab Saudi dan tiba satu jam kemudian.
”Sejak pagi, jalan raya di kota Mekkah dipadati bus-bus pengangkut jemaah,” kata Nasrun yang kini menempati maktab 4 di Arafah.
Kondisi lalu lintas Kota Mekkah sepanjang Rabu pun sangat padat. Bus ukuran besar, mulai dari bus sekolah, bus pariwisata, sampai bus tua dengan bagasi di atas, mendominasi jalanan kota Mekkah. Padatnya lalu lintas semakin menjadi-jadi karena sejumlah jalan utama ditutup kepolisian setempat.
Jemaah Indonesia diberangkatkan secara bertahap dari hotel lantai paling bawah dan berlanjut ke lantai atas. Mereka diangkut 21 bus per maktab. Keberangkatan dibagi dalam tiga fase, yakni pukul 08.00-12.00, pukul 14.00-16.00, dan 16.00-20.00.
Rabu pukul 21.00 petugas menyisir hotel-hotel tempat menginap jemaah. Hal itu untuk memastikan tidak ada lagi jemaah yang tertinggal di Mekkah.
”Alhamdulillah tidak ada persoalan yang berarti,” ujar Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Panitia Pelaksana Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah Rizal Kani.
Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Mekkah Asep Subhana menyebutkan, setiap maktab yang terdiri dari sekitar 3.000 anggota jemaah calon haji itu dilayani 21 bus. Artinya, pengangkutan untuk 204.000 anggota jemaah calon haji terbagi dalam sekitar 1.470 bus.
Bus-bus Masyair tersebut bolak-balik Mekkah-Arafah. Setidaknya, bus-bus tersebut beroperasi tiga kali putaran untuk hotel yang sama.
Bus angkutan wukuf dua kali lebih besar daripada bus Shalawat yang hilir mudik di Mekkah melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram. Bus tersebut berkapasitas 141-143 orang.
Safari wukuf
Terhadap jemaah yang sakit disediakan layanan safari wukuf. Safari wukuf merupakan kegiatan membawa jemaah yang sakit menuju Arafah dengan moda transportasi yang dirancang menyerupai ruang perawatan bergerak.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Endang Jumali menyebutkan, tersedia sedikitnya 10 bus untuk safari wukuf.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Yusup Singka mengatakan, kriteria safari wukuf adalah jemmah dalam kesadaran baik, sirkulasi stabil, kadar oksigen dalam darah baik, fisik dapat diangkat dan dipindahkan dengan aman-selamat, tidak mengidap penyakit menular atau infeksi, tidak memiliki penyakit dalam fase akut, serta tidak sedang krisis hipertensi.
Eka menambahkan, menyambut puncak ibadah haji di kawasan Armina, Kementerian Kesehatan menyiapkan sarana pelayanan kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arafah, dan Mina. Kedua pelayanan kesehatan Arafah dan Mina berbasis tenda yang bersifat sementara.
Selain itu, disiapkan juga layanan kesehatan bergerak melalui pos-pos pelayanan kesehatan yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pelayanan kesehatan ini melibatkan tenaga kesehatan yang terhimpun dalam Tim Promotif-Preventif, Tim Gerak Cepat, dan Tim Kuratif-Rehabilitatif.
Mengantisipasi penumpukan jemaah setelah wukuf, yakni saat jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah, Kepala Bidang Transportasi Subhan Cholid mengingatkan jemaah agar tetap berada di tenda sampai giliran bergerak tiba. Hal ini perlu dipatuhi agar tidak terjadi penumpukan jemaah dan agar alur lalu lintas saat puncak ibadah haji tetap lancar. (NAR)