Seperti makhluk hidup, pesawat tempur pun butuh ”mandi” dan dirawat dengan baik oleh penggunanya. Karena itu, Senin (31/7), Skuadron Teknik Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, mengeluarkan pesawat dari hanggar dan mencucinya bersama-sama. Tradisi itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-57 Skuadron Teknik 22.
Ada tiga jenis pesawat yang dimandikan, yakni C-130 Hercules, C-212 Casa, dan EMB-314 Super Tucano. Hercules merupakan jenis pesawat angkut berat, Casa merupakan pesawat jenis angkut ringan dan intai, serta Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis.
”Pesawat butuh dirawat sesuai jadwal agar bisa membantu kerja kita dengan baik. Jika pesawat-pesawat ini dirawat dengan baik, dengan penuh cinta, akan dapat memperkuat kesiapan alutsista TNI AU,” kata Komandan Skuadron Teknik 22 Letnan Kolonel Teknik Sidik Dani Broto Nugroho.
Sebanyak 149 personel Skuadron Teknik (Skatek) 22, saat itu bahu-membahu mendorong tiga jenis pesawat tersebut keluar hanggar. Tidak lama kemudian, sebagian personel menyiramkan air (dengan kendaraan pemadam kebakaran) dan sisanya menyabun lalu menggosok atau menyikat bagian luar pesawat. Sebuah pesawat Hercules, misalnya, dibersihkan selama dua jam oleh 20 orang sebelum kemudian dikembalikan ke dalam hanggar.
”Tradisi ini dilakukan untuk meningkatkan kecintaan semua anggota Skatek 22 terhadap tugas pokok pemeliharaan tingkat sedang. Yaitu pada Hercules, Casa, dan Super Tucano. Sehingga, jika pesawat-pesawat ini dirawat dengan baik dan dengan penuh cinta, maka dapat memperkuat kesiapan alutsista TNI AU,” kata Sidik.
Selain itu, kata Sidik, kegiatan tersebut akan mendorong personel Skatek untuk memiliki semangat juang dan militansi sehingga semakin mencintai profesinya dan menjadi teknisi andal.
Kepala Seksi Pemeliharaan Skatek 22 Mayor Teknik Dzulkifli Effendi mengatakan, secara umum, perawatan tiga jenis pesawat tersebut sama. Pesawat C-130 Hercules butuh inspeksi setiap tiga tahun atau setiap 1000 jam, sementara inspeksi periodik dibutuhkan oleh Casa dan Super Tucano.
”Untuk membersihkannya ada sabun khusus, yaitu sabun tepol, di mana kalau kena kulit akan terasa gatal. Sabun ini untuk menjaga PH pesawat, mencegahnya agar logam pesawat tidak kena korosi,” kata Dzulkifli. Ia mengatakan, di udara ada bebagai zat, termasuk asam, yang menurutnya bisa merusak pesawat jika dibiarkan tidak dibersihkan.
Pesawat itu, kata Dzulkifli, dapat dicuci oleh seluruh personel. Namun, untuk perawatan di dalam dok hanggar hanya dilakukan oleh spesialis khusus, baik itu perawatan sistem hidrolik, avionik, mesin, ataupun propeler (baling-baling). Jadi, sudahkah alat kerja Anda juga dibersihkan?