Industri Perkapalan Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi
Oleh
Mukhamad Kurniawan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Global Expo Management Indonesia kembali menggelar pameran produk, jasa, dan industri perkapalan bertajuk Inamarine 2017 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/8) hingga Jumat (25/8). Kegiatan ini diharapkan mendukung pengembangan industri maritim dalam negeri.
Direktur PT Global Expo Management (GEM) Indonesia Baki Lee, saat membuka pameran, menyatakan, industri maritim sedang memainkan peran yang penting dalam perekonomian Indonesia seiring program poros maritim pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain tol laut, program pengamanan perbatasan laut dari pencurian dan penyelundupan juga turut mendorong pengembangan industri perkapalan.
Inamarine 2017 diikuti oleh 300 peserta dari 19 negara dan diharapkan dapat menggaet 18.000 pengunjung selama penyelenggaraan. Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian, Ikatan Perusahaan Industri Kapal Indonesia (Iperindo), Indonesian National Shipowners Association (INSA), Usaha Pelabuhan Indonesia (Abupi), Praktisi Maritim Indonesia (Pramarin), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI), serta Asosiasi Coating Indonesia (Ascoatindo).
Dengan berkembangnya pabrik galangan kapal serta pembangunan infrastruktur pelabuhan, permintaan kapal dan komponennya diperkirakan bakal terus tumbuh, termasuk dukungan perawatan dan perbaikan kapal. Namun, menurut Wakil Ketua Iperindo Yance Gunawan, kalangan produsen kapal dalam negeri masih mengandalkan permintaan dari program pengadaan kapal instansi-instansi pemerintahan. Selain itu, produsen juga menghadapi keterbatasan komponen lokal.
”Lampu, kabel, dan valve, misalnya, sebenarnya sudah diproduksi di dalam negeri, tetapi itu untuk industri otomotif dan komponen lain. Sementara yang khusus untuk industri perkapalan belum ada. Akibatnya, perusahaan galangan kapal harus impor. Ini peluang,” kata Yance.
Baki Lee berharap Inamarine 2017 bisa menjadi wadah bagi pelaku industri maritim nasional maupun intemasional untuk bertemu dan berinteraksi serta berbagi infomasi terbaru tentang produk, jasa, dan teknologi terkini industri perkapalan. Selain itu, rangkaian kegiatan yang digelar juga diharapkan membawa solusi untuk mendukung program pemerintah mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
GEM mencatat, berdasarkan data Badan Pangan Dunia (FAO), nilai perekonomian dari laut lndonesia diperkirakan mencapai 3-5 triliun dollar AS atau setara Rp 36.000-Rp 60.000 triliun per tahun. Dengan tiga alur laut kepulauan, potensi nilai perdagangan dinilai sangat tinggi. Menurut Baki, dengan luas wilayah kepulauan dan penduduk yang besar, Indonesia merupakan negara paling potensial dan berpengaruh dalam sektor industri perkapalan.