Longsor dan Banjir Terjang Area Freeport di Tembagapura

Bidang Humas Polda Papua

Sejumlah kendaraan yang terendam banjir lumpur di area penambangan Freeport di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (16/8).

MIMIKA, KOMPAS — Bencana longsor disertai banjir lumpur menerjang sejumlah fasilitas umum di area penambangan emas dan tembaga milik PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua,Selasa (15/8) sekitar pukul 20.00 WIT. Musibah terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda Tembagapura selama tiga jam.

Data yang dihimpun dari Bidang Humas Polda Papua hingga Rabu (16/8), salah satu pekerja, Denes Theo Rumaropen, yang bertugas di bagian instalasi kelistrikan atau disebut power plant Tembagapura, belum ditemukan.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan, longsor dan banjir lumpur menerjang sekitar 10 titik, antara lain Power Plant Tembagapura, masjid, Sekolah YPJ Tembagapura, jalan utama Tembagapura-Timika, halaman barak L, kantor operasional Center SRM, gudang pipe line dan jembatan dekat Kawiki.

”Longsor dan banjir lumpur dipicu hujan yang menerjang Tembagapura dari pukul 16.00 hingga pukul 19.00. Kondisi tersebut sempat menyebabkan kegiatan operasional Freeport terhenti, listrik terputus, dan akses jalan utama dari Tembagapura ke Timika tak bisa dilalui,” kata Kamal.

Ia mengatakan, dari penuturan salah seorang pekerja di Power Plant Tembagapura, Denes hilang sekitar pukul 22.00.

”Saat itu Denes bersama salah seorang pekerja sedang bertugas saat longsor menerjang tempat kerja mereka. Pihak Freeport dan aparat Polsek Tembagapura sedang berupaya mencari lokasi keberadaan pekerja itu,” tutur Kamal.

Ia menambahkan, sejumlah ruas jalan di area Freeport telah dibersihkan dari timbunan longsoran tanah pada Rabu sejak pukul 02.45.

”Sekitar pukul 08.00, jalan utama yang menghubungkan Tembagapura ke Timika telah dapat dilalui kendaraan,” kata Kamal.

Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah longsor dan banjir di area penambangan di Tembagapura.

”Kejadian ini murni peristiwa alam yang tidak terduga. Namun, kegiatan operasional di Tembagapura telah berjalan normal kembali sesudah kejadian ini. Kami pun masih berupaya mencari salah seorang pekerja yang hilang,” kata Riza.