Serangan Balik Cepat Menjadi Menu Utama Latihan Timnas U-22
Oleh
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Serangan balik cepat menjadi menu utama pada latihan hari ketiga tim nasional sepak bola Indonesia U-22, Rabu (9/8) di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang. Latihan berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Dari total waktu latihan selama dua jam, satu setengah jam digunakan oleh timnas untuk mematangkan strategi menyerang balik dengan cepat.
Latihan timnas dibagi menjadi lima sesi, yaitu pemanasan, passing dan latih tanding dengan empat gawang sebanyak dua kali, passing dan latih tanding dengan dua gawang, serta passing dan latih tanding sepertiga lapangan.
Sesi pemanasan yang dilakukan oleh para pemain berlangsung sekitar 15 menit. Pemanasan langsung difokuskan pada latihan operan-operan pendek di antara sesama pemain.
Pada sesi kedua, para pemain langsung dibagi menjadi dua tim, yaitu tim merah dan tim hijau. Tim merah terdiri dari para pemain inti, seperti Evan Dimas dan Hansamu Yama Pranata, sedangkan tim hijau merupakan para pemain lapis kedua ditambah asisten pelatih timnas, Bima Sakti. Latihan berlangsung selama 20 menit.
Para pemain kemudian bermain mengutamakan umpan-umpan pendek dengan maksimal dua kali sentuhan. Di empat sisi lapangan, diletakkan masing-masing sebuah gawang yang dijaga oleh para kiper timnas. Ketika pelatih timnas Luis Milla menginstruksikan untuk melakukan serangan ke salah satu gawang, maka pemain yang sedang berlatih passing harus dengan cepat melakukan serangan dan mencetak gol ke gawang tersebut.
Pada sesi ketiga, terjadi perubahan pada area permainan. Lapangan dibagi menjadi tiga bagian dan dibatasi garis putih. Para pemain bermain umpan-umpan pendek di area tengah dan tidak boleh melewati garis putih ke sisi kiri dan kanan. Pemain boleh melewati garis tersebut jika diberikan instruksi menyerang ke gawang oleh Luis Milla.
Latihan sesi keempat kemudian menggunakan dua gawang. Latihan difokuskan pada merebut bola dari penguasaan lawan kemudian menyerang balik dengan cepat.
Pada latihan tersebut, terlihat penyerang timnas sudah mampu melakukan serangan balik cepat, namun penyelesaian akhir di depan gawang belum bisa dilakukan dengan baik. Kesalahan umpan dan posisi yang kurang tepat menjadi penyebab tidak maksimalnya para penyerang di depan gawang.
Milla melihat hal tersebut, kemudian menginstruksikan untuk menambah latihan dengan lebih fokus pada bertahan dan menyerang balik dengan cepat. Lapangan permainan yang digunakan pun dipersempit menjadi sepertiga lapangan sisi kiri. Namun, meskipun secara teknik sudah baik, penyelesaian akhir masih menjadi kendala pada timnas Indonesia.
Bima Sakti, asisten pelatih timnas Indonesia U-22 yang diwawancarai seusai latihan mengatakan, fokus latihan memang ditujukan pada bertahan dan menyerang balik dengan cepat.
“Bertahan, kompak, disiplin, dan saat bisa merebut bola, langsung cepat counter attack, karena kita butuh cepat untuk membongkar pertahanan lawan,” kata Bima.
Ia menambahkan, strategi permainan timnas masih belum berubah, yaitu dengan menggunakan formasi 4-2-3-1. Selama pemusatan latihan, formasi dan gaya bermain tersebut akan terus dimatangkan. (DD03)