Tokoh Oposisi Dijebloskan ke Penjara, Dua Hakim Cari Perlindungan ke Perwakilan Cile
Pemerintah Venezuela yang didukung Mahkamah Agung terus bertindak keras. Tokoh oposisi dijebloskan ke penjara dan 2 hakim cari perlindungan.
Oleh
A Tomy Trinugroho
·2 menit baca
CARACAS, SELASA — Dua pemimpin oposisi di Venezuela, Selasa (1/8), dimasukkan ke dalam penjara oleh pihak berwenang negara tersebut. Hal ini merupakan pukulan berat bagi kekuatan oposisi setelah berakhirnya pemilihan anggota Majelis Konstitusi, lembaga anyar yang memiliki kewenangan membentuk konstitusi baru dan mengakhiri parlemen yang dikuasai kubu penentang Presiden Nicolas Maduro.
Dalam pengumuman dimasukkannya Leopoldo Lopez dan Antonio Ledezma ke dalam penjara, Mahkamah Agung yang propemerintah menyatakan, dua orang tersebut merencanakan meninggalkan Venezuela. Mereka dituding melanggar regulasi mengenai tahanan rumah dengan membuat pernyataan politik serta berbicara kepada media. Baik Lopez maupun Ledezma selama ini berstatus sebagai tahanan rumah.
Kubu penentang pemerintah menyebut pengeluaran paksa Lopez dan Ledezma dari rumah mereka oleh petugas keamanan merupakan tanda dari sikap keras Maduro untuk membungkam rival-rivalnya. Kedua tokoh oposisi itu dikeluarkan paksa dari rumah dalam operasi yang berlangsung pada malam hari.
Dalam perkembangan terakhir lainnya, Selasa, dua hakim yang ditunjuk oleh lembaga legislatif Majelis Nasional yang dikuasai oleh oposisi mengungsi ke kediaman Duta Besar Cile di Caracas, ibu kota Venezuela. Menteri Luar Negeri Cile Heraldo Munoz lewat Twitter menyatakan bahwa Beatriz Ruis dan Jose Fernando Nunez datang untuk mencari perlindungan. Keduanya sudah mendapat tawaran suaka politik jika memang menghendakinya.
Ruiz dan Nunez merupakan dua di antara 33 hakim yang diambil sumpah pada 21 Juli oleh Majelis Nasional yang memiliki posisi berseberangan dengan Mahkamah Agung, lembaga pendukung pemerintah. Mahkamah Agung menyatakan bahwa penunjukan hakim-hakim agung itu tidak konstitusional.
Dua hakim tersebut bergabung dengan hakim lainnya yang mencari perlindungan di kediaman Dubes Cile di Caracas. Saat ini sedikitnya tiga hakim yang ditunjuk oleh Majelis Nasional telah ditahan.
Diktator
Tindakan keras Maduro terhadap Ledezma dan Lopez mendapat kecaman dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Maduro disebut telah melakukan aksi diktator.
Lopez and Ledezma memprotes pelaksanaan pemilu anggota Majelis Konstitusi, beberapa hari silam. Selain mengubah konstitusi, Majelis Konstitusi memiliki kekuasaan untuk membubarkan parlemen yang dikuasai oposisi.
Dengan kata lain, keberadaan Majelis Konstitusi akan menghabisi pengawasan secara institusi terhadap kekuasaan eksekutif yang dipegang Maduro. Namun, Maduro mengklaim, Majelis Konstitusi didesain untuk mengembalikan perdamaian di Venezuela.
Seusai pemilu anggota Majelis Konstitusi, yang menurut biro penghitungan independen hanya diikuti sekitar 3,6 juta warga (18 persen), AS menjatuhkan sanksi terhadap Maduro. Sanksi itu berupa pembekuan semua aset Maduro yang berada dalam yurisdiksi AS serta larangan terhadap warga AS melakukan bisnis dengannya.
Maduro mengabaikan sanksi tersebut. Ia mengklaim dirinya diberi mandat oleh sekitar 8 juta pemilih untuk melakukan transformasi total. (Reuters/AP)