GANTUNG, KOMPAS — Sejumlah warga yang ada di kawasan Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai membenahi rumah. Namun, beberapa warga hanya pasrah karena rumahnya sudah hancur dan tak bisa ditinggali.
Pantauan Kompas, Rabu (19/7), sejumlah warga tengah membersihkan rumahnya dari lumpur. Beberapa perabotan dikeluarkan untuk dijemur, seperti pakaian, perabotan, dan kasur. Arsyad (59) bersama keluarganya membersihkan rumah dari genangan air.
”Kemarin sore air di Desa Lenggang sudah mulai surut. Kami langsung membersihkan rumah,” ujar Arsyad. Bekas air dengan ketinggian 1,5 meter masih membekas di dinding rumah berukuran 10 meter x 8 meter itu.
Namun, beberapa anggota keluarganya masih mengungsi karena rumahnya masih terendam dengan ketinggian hingga 1 meter. ”Walau sudah surut, rumah mereka belum bisa dimasuki,” ujar Arsyad.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung Timur Yeni Srihartati menerangkan, saat ini jumlah pengungsi terus bertambah. Dari yang semula 2.400 orang saat ini menjadi 2.600 orang. Mereka berkumpul di 14 posko yang menyediakan sejumlah fasilitas.
Pengungsi yang baru datang adalah mereka yang dalam beberapa hari lalu terjebak banjir dan sekarang baru kembali ke rumah. ”Pelayanan bagi pengungsi akan dilakukan sampai masa tanggap darurat selesai,” ujar Yeni.