CILEGON, KOMPAS — Pembelian tiket penumpang kapal yang berangkat dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, mencapai rekor pada puncak arus mudik atau tiga hari menjelang Lebaran (H-3). Sebagian besar pembeli tiket itu menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada malam hari.
Menurut Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi, di Pelabuhan Merak, Sabtu (24/6), pada H-3, terjadi 84.000 transaksi.
”Itu transaksi tertinggi. Rekor untuk pertama kali yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
Pada hari itu, sekitar 70 persen pemudik datang pada malam hari atau pukul 23.00 hingga pukul 04.00 sehingga Pelabuhan Merak sangat padat. ”Karena itu, kapal-kapal berukuran besar diprioritaskan beroperasi pada malam hari,” ucapnya.
Produktivitas kapal-kapal itu diyakini masih dapat dimaksimalkan. Jumlah perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni pun meningkat menjadi 140 kali per hari. Pada puncak arus mudik tahun 2016, jumlah itu hanya 102 kali per hari.
Penjualan tiket secara daring berhasil.
Lebih kurang 20 persen dari jumlah transaksi yang terjadi pada H-3 Lebaran tahun 2017 dilakukan secara daring. Berdasarkan itu, menurut Faik, penjualan tiket secara daring sebagai inovasi yang baru diterapkan pada masa mudik kali ini dinilai cukup berhasil.
Faik mengatakan, koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan Kepolisian Daerah Banten juga membuat arus mudik menjadi lancar.
”Kami belajar dari pengalaman pada masa mudik tahun 2016. Saat itu, terjadi penumpukan kendaraan dalam jumlah besar,” ujarnya.
Faik bersyukur, upaya-upaya yang dilakukan pihaknya berjalan baik dengan berbagai inovasi. Selain penjualan tiket secara daring, inovasi lain, misalnya, penggunaan dermaga baru.
Dermaga 6 yang baru digunakan pertama kali pada masa mudik tahun 2017 dikhususkan untuk pemudik bersepeda motor.