150 Anggota TNI Ikut Polisi Merazia di Jakarta Pusat
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Adanya kegiatan kumpul-kumpul dini hari telah memicu tindak kekerasan yang berujung pada terlukanya sejumlah orang dan setidaknya satu orang tewas di Jakarta Pusat. Karena itu, TNI mengerahkan sekitar 150 anggota untuk ikut polisi merazia orang-orang yang berada di jalan jelang subuh.
Kegiatan kumpul dini hari yang oleh sebagian orang dilabeli dengan nama populer Sahur on the Road (SOTR) itu, meskipun sering kali kegiatannya justru tidak mencerminkan hal-hal yang berhubungan dengan ibadah puasa, dinilai mencemari bulan suci Ramadhan.
Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat BS Kolonel Infanteri Moch Zamroni mengatakan, sekitar 150 anggota TNI sudah terlibat dalam operasi yang diadakan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat pada Selasa (20/6) dini hari, menyisir kumpulan orang di jalan yang berpotensi menimbulkan kerawanan, termasuk yang membawa senjata. ”Ini terus sampai Lebaran,” ucapnya di Markas Komando Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa siang.
Salah seorang anggota TNI juga menjadi korban penusukan dari anggota gerombolan yang berkonvoi menjelang subuh itu. Namun, Zamroni sudah mengimbau anggota TNI di Jakarta Pusat untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Langkah terbaik adalah ikut serta dalam operasi razia Polres Metro Jakarta Pusat.
Anggota TNI, Prada Ananda Puji Santoso (22), mengalami luka tusuk di pinggang, di daerah Kemayoran, Minggu (18/6) dini hari. Awalnya, sejumlah pengendara sepeda motor membawa bendera SOTR berputar-putar di sekitar patung ondel-ondel di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran. Rombongan kemudian bertemu korban, yang berujung adu mulut karena rombongan SOTR mengeluarkan kata-kata kasar.
Ananda yang tidak terima lalu mendatangi rombongan SOTR. Selanjutnya, terjadi penusukan terhadap Ananda. Korban dikabarkan dibawa ke rumah sakit. (Kompas, 19/6).