JAKARTA, KOMPAS — Data yang diambil dari Posko Koordinasi Tingkat Nasional di Kementerian Perhubungan, Jakarta, menunjukkan, pada H-7 jumlah pemudik di Jakarta meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, Senin (19/6). Peningkatan terjadi baik pada volume penggunaan kendaraan maupun jumlah penumpang transportasi darat, udara, dan laut. Puncak arus mudik Lebaran kali ini diperkirakan terjadi pada H-3 dan H-2.
Peningkatan volume lalu lintas semua jenis kendaraan yang melewati Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug, dan Cileunyi mulai terlihat pada H-7 menjadi 213.776 kendaraan atau naik sebesar 3,9 persen dibanding jumlah pada H-7 tahun lalu, 205.699 kendaraan.
Di sisi lain, volume penumpang angkutan udara dari Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma mengalami peningkatan dari 78.777 orang menjadi 91.752 orang atau naik sebesar 16.47 persen.
Hal yang sama terjadi pada volume penumpang angkutan laut di Tanjung Priok yang naik dari 4.889 orang menjadi 6.888 orang, naik sebesar 40,88 persen.
Berdasarkan pantauan Kompas di Posko Koordinasi Tingkat Nasional, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan Hengky Angkasawan, Kepala Harian Posko Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan Sri Lestari Rahayu, dan Kepala Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Aca Mulyana melakukan pengecekan arus mudik.
Pengecekan di beberapa terminal dan pelabuhan itu dilakukan melalui video call dengan kepala atau staf setempat pada pukul 13.00 WIB. Beberapa di antaranya adalah Terminal Kampung Rambutan dan Gerbang Tol Cikarang Utama.
Dari Terminal Kampung Rambutan dilaporkan bahwa jumlah penumpang yang sudah diangkut mulai dari H-10 sampai H-7 adalah 20.395 penumpang dengan 1.270 kendaraan.
Tujuan utama pemudik adalah Kota Surabaya, Jawa Timur; Kota Solo , Jawa Tengah; Yogyakarta; dan Palembang, Sumatera Selatan. Sementara itu, belum ada peningkatan penumpang menuju Jawa Barat secara signifikan. Situasi di terminal dipastikan aman dan teratur.
Di sisi lain, Kepala Gerbang Tol Cikarang Utama Hervian menyatakan lewat video call, ”Kondisi tol masih normal, peningkatan sempat terjadi kemarin (Minggu, 18/6) 16,3 persen. Dari biasanya 65.500 kendaraan, kemarin sudah melintas 76.200 kendaraan. Hari ini diprediksi meningkat pada sore sampai malam.”
Hervian juga menyatakan, peningkatan diprediksi terjadi pada hari Rabu (21/6), Kamis (22/6), dan Jumat (23/6). Sejak Selasa (6/6), jumlah pintu tol yang dibuka 14 gardu dari sebelumnya 13 gardu.
Apabila kendaraan sudah mencapai pada tingkat tertinggi, enam gardu tambahan akan dibuka. Jadi akan ada 20 gardu yang siap dioperasikan sehingga 12.000 kendaraan bisa lewat per jam. Kapasitas setiap gardu adalah 600 kendaraan.
Ia melanjutkan, ”Prediksi kita, Jumat (23/6), akan ada 120.000 kendaraan melintas. Artinya, akan ada antrean sepanjang 20-30 kendaraan saja nanti. Kalaupun memang masih tidak bisa menampung, ada opsi dialihkan ke Tol Cikarang Barat dengan tarif yang sama dan waktu tempuh lebih cepat karena di Cikarang Barat akan berkutat di depan Cikarang lalu masuk lagi ke Km 31 setelah Gerbang Tol Cikarang Utama.”
Mengenai mudik dengan transportasi umum darat, Senin (19/6), Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar menjelaskan, ”Pemerintah sudah memberikan infrastruktur, memberikan pengendalian, kendaraannya juga sudah dilakukan ramp check. Kalau pengemudinya masih ugal-ugalan, ya, akan terjadi kecelakaan. Penumpang juga bisa mengingatkan, termasuk kendaraan pribadi, jika pengemudi mengantuk, ingatkan untuk istirahat dulu.”