Ruas Tol Difungsikan, Lalu Lintas Kota Solo Diprediksi Tetap Padat
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Difungsikannya jalan tol Trans-Jawa ruas Solo-Kertosono, ruas Solo-Ngawi, Jawa Timur, diperkirakan tidak berpengaruh banyak untuk mengurangi kemacetan di dalam Kota Solo, Jawa Tengah, saat arus mudik dan arus balik Lebaran. Pemudik diperkirakan tetap memilih melintasi jalan raya dalam Kota Solo.
Ruas tol Solo-Ngawi direncanakan difungsikan terbatas pada 19 Juni-2 Juli. Berdasarkan pantauan Kompas, Kamis (8/6), proyek jalan tol Solo-Ngawi masih terus dikerjakan.
”Perkiraan kami, banyak pemudik tetap memilih masuk dalam kota untuk mampir belanja oleh-oleh dan lainnya sehingga kepadatan lalu lintas dalam kota tidak akan berkurang banyak dengan difungsikannya tol Solo-Ngawi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Hari Prihatno di Solo.
Dinas Perhubungan Solo memperkirakan, volume kendaraan saat arus mudik dan arus balik tahun 2017 meningkat 5 persen dibandingkan dengan tahun 2016. Diperkirakan, arus keluar dan masuk kendaraan pribadi di Solo selama masa Lebaran tahun 2017 mencapai 8,2 juta unit kendaraan. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2016 sebanyak 7,8 juta kendaraan.
Jalan tol ruas Solo-Kertosono direncanakan difungsikan untuk jalur alternatif arus mudik dan balik Lebaran mulai 19 Juni hingga 2 Juli. Ruas tol sepanjang 64 kilometer itu hanya akan difungsikan satu arah secara terbatas mulai pukul 06.00 hingga 17.00. Difungsikannya ruas tol ini diharapkan memperlancar arus mudik dan balik Lebaran.
”Saat arus mudik akan difungsikan satu arah dari barat ke timur atau dari arah Solo menuju Ngawi (19-26 juni). Sebaliknya, saat arus balik difungsikan satu arah dari arah Ngawi menuju Solo (27 juni-2 Juli),” kata Direktur Teknik PT Solo Ngawi Jaya (badan usaha jalan tol Solo-Ngawi) Thorry Hendrarto di Solo.