Ada Benda Mencurigakan di Yogyakarta, Gegana Turun Tangan
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Warga Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, digegerkan oleh temuan benda mencurigakan di lingkungan mereka, Rabu (7/6) pagi. Setelah mendapat laporan warga, kepolisian langsung menerjunkan tim Gegana untuk memeriksa temuan tersebut karena benda itu dikhawatirkan mengandung bahan peledak.
Benda mencurigakan itu ditemukan warga di jalan kecil di RT 015 RW 004 Kelurahan Gunungketur. Benda mencurigakan itu berupa sebuah kotak yang dibungkus dengan plastik dan satu tas ransel warna hitam.
”Sekitar pukul 08.00, saat pulang dari pasar, saya melihat ada barang di samping rumah saya. Saya tanya kepada keluarga dan tetangga ternyata tidak ada yang tahu siapa pemilik barang tersebut,” kata Diana Rosa (43), warga Gunungketur yang pertama kali menemukan benda tersebut, Rabu siang.
Diana mengatakan, setelah beberapa jam menunggu, warga yang khawatir akhirnya melapor ke kepolisian. Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta kemudian menurunkan tim Gegana untuk memeriksa barang tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas, sejumlah anggota tim Gegana datang dengan peralatan lengkap, termasuk baju khusus untuk melindungi diri dari ledakan.
Sesudah melakukan pemeriksaan selama satu jam lebih, benda mencurigakan yang dibungkus plastik itu ternyata berisi brankas atau lemari besi yang biasa dipakai untuk menyimpan uang atau barang berharga. Adapun tas ransel yang ditemukan itu berisi pakaian, gergaji, linggis, dan obeng.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Akbar Bantilan mengatakan, brankas itu ditemukan dalam kondisi telah dibongkar. ”Brankas itu berisi dokumen-dokumen dan kertas kosong. Ada kemungkinan brankas itu merupakan barang hasil curian, lalu oleh pelaku pencurian dibuang ke tempat ini,” katanya.
Akbar menambahkan, polisi belum bisa menyimpulkan dari mana brankas tersebut berasal. ”Kami akan melakukan penyelidikan lebih dulu dan berkoordinasi dengan seluruh jajaran kepolisian,” ujarnya.