Dua Serangan Teroris di London Tewaskan Enam Orang
Oleh
R ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
LONDON, SABTU — Dua serangan teroris terjadi di kota London, Sabtu (3/6) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 30 orang. Tiga penyerang tewas ditembak polisi. Serangan pertama terjadi pukul 22.30 ketika sebuah mobil van menabrak sejumlah pejalan kaki di kawasan London Bridge. Serangan kedua terjadi ketika seorang lelaki bersenjata pisau masuk ke sebuah restoran di dekat Borough Market, selatan London Bridge.
Sejumlah saksi mata melaporkan, terjadi kepanikan setelah serangan tersebut yang memaksa layanan transportasi publik, termasuk restoran dan bar, di kawasan itu ditutup sementara.
Serangan terjadi pukul 22.30 waktu setempat. Saksi mata di London Bridge kepada CNN menceritakan, sebuah mobil van bergerak dan menabrak sejumlah pejalan kaki. Mark Roberts, saksi mata di jembatan, mengatakan, mobil van itu melaju di selatan Sungai Thames dengan kecepatan tinggi dan menabrak sejumlah pejalan kaki. Salah satu korban yang ditabrak langsung terlempar ke udara. ”Menurut penglihatan saya, sedikitnya ada lima atau enam orang yang tergeletak di jalan dan tak bergerak,” ujarnya. Roberts kemudian mendengar suara seperti tembakan kira-kira 10 menit kemudian. Dia memperkirakan ada 100 orang di London Bridge saat itu. ”Jujur, saya kedinginan,” katanya.
Kepolisian Metropolitan London dalam pernyataannya menyebutkan, kedua insiden itu dikategorikan sebagai aksi terorisme. Petugas bersenjata merespons dan melepaskan tembakan. ”Terjadi insiden ketiga di Vauxhall, di sebelah barat, tetapi tidak ada kaitan dengan London Bridge dan aksi di dekat Borough Market,” kata polisi.
Perdana Menteri Inggris Theresa May di Downing Street mengeluarkan pernyataan bahwa insiden di London Bridge dan dekat Borough Market merupakan aksi terorisme. May akan menggelar rapat darurat dengan Komite Kobra hari Minggu ini.
Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan, ”Serangan yang dilakukan pengecut itu tampak disengaja untuk merusak suasana malam Minggu yang dinikmati warga London.”
Ini merupakan serangan ketiga yang mengguncang Inggris tahun 2017. Sebelumnya pada Maret silam, seorang lelaki mengendarai mobil menabrak sejumlah pejalan kaki di Westminster Bridge. Dua pekan lalu, serangan bom terjadi saat konser musik Ariana Grande di kota Manchester.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pernyataannya melalui Twitter menegaskan, ”Apa pun yang dapat dilakukan Amerika Serikat untuk membantu London dan Inggris Raya, kami akan lakukan. Kami bersama Anda. Tuhan memberkati.”