SURABAYA, KOMPAS — Kota Surabaya, Jawa Timur, merayakan hari jadi ke-724 pada Rabu (31/5). Warga ”Kota Pahlawan” diajak menjaga persatuan dan bergotong royong membangun Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dalam sambutannya saat upacara perayaan HUT Surabaya, mengatakan, kegigihan para pahlawan mengusir penjajah pada pertempuran 10 November 1945 harus menjadi contoh warga Surabaya.
”Warga harus bisa mencontoh kegigihan para pahlawan berjuang tanpa mengenal perbedaan, tanpa mengenal putus asa, serta tanpa mengenal keterbatasan,” ujar Risma.
Menurut dia, Surabaya bisa mengalami kemajuan di berbagai sektor karena warga setempat, yang terdiri dari berbagai agama dan asal-usul, bersatu berkontribusi dan mendukung program Pemkot. Perbedaan yang ada harus dimanfaatkan untuk bersinergi memajukan kota tersebut.
”Kita (warga Surabaya) semua bersaudara, pertahankan karakter kalian sebagai bangsa yang berbudi luhur dan toleran,” kata Risma.
Hadir dalam upacara peringatan HUT Ke-724 Surabaya, di antaranya anggota Forum Pimpinan Daerah Kota Surabaya, tokoh masyarakat, dan perwakilan negara tetangga. Upacara tersebut dimeriahkan dengan pembacaan sejarah Surabaya dan penampilan tarian Remo oleh 724 siswa SD dari Surabaya.
Harapan warga
Yanti (44), warga Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, mengatakan, Surabaya telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya di bidang kebersihan kota. Pada hari jadi ke-724, dia berharap agar perkembangan yang terjadi dirawat Pemkot dan masyarakat.
”Saya juga berharap agar Pemkot lebih gigih mempertahankan kesenian lokalnya dan memberi wadah lebih banyak kepada seniman,” kata Yanti.
Riko (38), warga Kelurahan Manukan, Kecamatan Tandes, berharap agar ruang terbuka bagi warga lebih banyak. ”Biar warga semakin nyaman tinggal di Surabaya,” ucapnya.