Menkopolhukam: WNI di Marawi Ada yang Hanya Berdakwah
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Rabu (31/5) mengonfirmasi bahwa ada sejumlah warga negara Indonesia yang terjebak di Marawi, sebuah kota di Filipina bagian selatan yang merupakan bagian dari anggota Jamaah Tablig. Menurut Wiranto, mereka datang ke Marawi untuk kepentingan dakwah dan tidak terkait dengan kelompok radikal yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah. Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri tengah mengupayakan mengeluarkan mereka dari zona konflik itu.
"Berdasarkan penyelidikan BIN, mereka yang tercatat ke sana sebenarnya adalah jemaat tabligh. Mereka ke sana untuk berdakwah," kata Wiranto, ditemui di kantor Kemenkopolhukam di Jakarta, Rabu.
Wiranto menjelaskan informasi yang didapatnya dari Badan Intelejen Negara mengonfirmasi bahwa WNI yang masih ada di Marawi sama sekali tidak terkait dengan kelompok radikal yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah ( NIIS).
Ketika ditanya mengenai empat WNI yang pagi tadi diumumkan sebagai bagian dari NIIS, Wiranto memilih masuk ke dalam ruang kantornya. Dia tidak mengiyakan atau menolak kabar tersebut meski Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI sudah mengumumkannya melalui laman media sosial milik mereka.
Kompas edisi Rabu (31/5) menyebutkan masih terdapat belasan WNI yang kini terjebak di dalam Kota Marawi, yang kini tengah digempur militer Filipina. Mereka terjebak bersama ribuan warga Marawi dan belum dapat meninggalkan kota tersebut. Hingga kemarin, total korban jiwa dari pihak sipil mencapai 17 orang. Sedang dari kelompok yang terafiliasi dengan NIIS telah mencapai 65 orang.