JAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mempromosikan pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura kepada para pemangku kepentingan (stakeholder), yaitu perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan yang ada di Singapura.
”Saya telah meminta Pak Dubes Singapura mengundang stakeholders, perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan, untuk hadir di Kedutaan Besar RI di Singapura. Kita ingin mempromosikan pelayanan jasa pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujar Budi Karya dalam siaran persnya, Selasa (16/5).
Menurut Budi Karya, pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura bisa digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan Pelabuhan Kuala Tanjung. ”Para pandu yang melaksanakan tugas di kapal-kapal asing dapat dibekali pengetahuan tentang Kuala Tanjung, sehingga bisa mempromosikan kepada para nakhoda dan perusahaan pelayaran asing agar nantinya dapat menggunakan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan sandar,” tuturnya.
Pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura bisa digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Di depan para pemangku kepentingan yang hadir, dia memaparkan proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung serta pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura. Terkait dengan Kuala Tanjung, Menhub menyampaikan, akses ke pelabuhan akan segera dibangun, yaitu jalan tol dan rel kereta api, yang akan menghubungkan dengan wilayah industri di sekitarnya dan akan tersambung sampai ke Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
Selain dibangun terminal kontainer dan terminal multiguna, di Pelabuhan Kuala Tanjung juga akan dilengkapi dengan kawasan industri dan perumahan. Total area yang tersedia di Pelabuhan Kuala Tanjung untuk pembangunan pelabuhan dan kawasan industri serta perumahan mencapai 3.000 hektar.
Mengenai pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura, Budi Karya menyampaikan agar para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan jasa yang disediakan oleh Pelindo I tersebut. Sebagaimana diketahui, pemanduan itu telah di-launching pada 10 April 2017 di Batam.
Jasa pemanduan yang disediakan Pelindo I adalah Iyu Kecil-Nongsa (70 NM), Horsburgh-One Fanthom Bank (260 NM), Horsburgh-Dumai (220 NM), Horsburgh-Pulau Berhala (425 NM), Horsburgh-Lhokseumawe (540 NM), Horsburgh-Pulau Sabang (680 NM), dan sebaliknya.
Menurut General Manager Pelindo I Batam Herry Ams, saat ini sudah ada satu perusahaan pelayaran anak usaha BUMN yang telah memanfaatkan jasa pemanduan dari Pelindo I untuk jalur Horsburgh-Lhokseumawe pergi-pulang. Menurut dia, tarif Horsburgh-Lhokseumawe sebesar 15.000 dollar AS; kalau pergi-pulang, tarifnya menjadi 30.000 dollar AS.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, Dirjen Perhubungan Laut A Tonny Budiono, dan Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.