Presiden Gelar Pertemuan Tertutup dengan Tokoh Agama di Banjarmasin
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan tertutup dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Banjarmasin, Minggu (7/5) malam, dalam rangkaian kunjungan kerja lintas Nusantara ke Kalimantan Selatan. Pertemuan tersebut digelar di Hotel Golden Tulip, Banjarmasin.
Pertemuan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat itu dilakukan Presiden setelah menghadiri acara puncak pesta pantai Mappanretasi di Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu pagi, serta menyerahkan pengelolaan hutan kemasyarakatan dan sertifikat tanah di Kabupaten Tanah Laut, Minggu sore.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel Taufiq Sugiono mengatakan, pertemuan Presiden dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat bersifat terbatas dan tertutup. Bahkan, pejabat dari kalangan Pemprov Kalsel, termasuk Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, tidak ikut dalam pertemuan tersebut.
”Presiden ingin bersentuhan langsung dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan informasi-informasi yang otentik berkaitan dengan semangat menjaga NKRI. Selama ini, keterlibatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dirasakan sangat penting dalam upaya menumbuhkan NKRI,” ujar Taufiq.
Menurut Taufiq, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang bertemu dengan Presiden merupakan perwakilan dari 13 kabupaten/kota di Kalsel. Jumlah keseluruhan tokoh yang bertemu dengan Presiden sebanyak 184 orang. Mereka berasal dari kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan sebagainya.
Menjaga kerukunan
H Jarni dari MUI Kabupaten Balangan mengatakan, ada permintaan khusus dari Presiden kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam pertemuan tersebut. ”Bapak Presiden minta supaya kami bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama dan bersama-sama menjaga ketahanan NKRI,” ujarnya.
Menurut Jarni, para tokoh agama dan tokoh masyarakat sependapat dengan ajakan Presiden untuk menjaga kerukunan hidup umat beragama. ”Jika kita semua mampu menjaga kerukunan, negara kita akan aman dari rongrongan pihak mana pun. Insya Allah, NKRI akan tetap kuat dan kokoh dengan jalinan silaturahim, saling mengerti dan menghargai antarumat beragama,” katanya.
Ustaz Agus Wahyuni dari Majelis Ta’lim Raudhatul Anwar, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, menambahkan, situasi di Kalsel saat ini masih sangat kondusif. Namun, Presiden meminta agar keberagaman tetap dijaga serta umat selalu bersatu dan tidak terpecah belah. ”Intinya, kita harus saling menghormati satu sama lain,” ujarnya.
Pertemuan tertutup Presiden Joko Widodo dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat berlangsung sekitar satu jam. Dalam pertemuan itu, Presiden hanya didampingi Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki. Seusai pertemuan, Presiden melakukan foto bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat.