YOKOHAMA, KOMPAS — Bank Pembangunan Asia (ADB) memperingati 50 tahun berdirinya pada pelaksanaan ADB Annual Meeting di Yokohama, Jepang, 4-7 Mei 2017. Perjalanan selama 50 tahun itu telah memberi pengalaman penting bagi negara-negara di Asia, terutama dalam upaya memerangi kemiskinan dan mendorong perekonomian.
Presiden ADB Takehiko Nakao, Kamis, meluncurkan buku berjudul Banking on The Future of Asia and the Pacific: 50 Years of the Asian Development Bank untuk menandai kiprah ADB selama 50 tahun di Asia dan negara non-anggota. Dalam sejumlah kesempatan, Takehiko menjelaskan bahwa perjalanan selama 50 tahun memberi pengalaman penting, baik bagi ADB maupun bagi negara-negara anggota serta negara penerima program dari ADB.
"Setelah krisis keuangan pada 1997, Asia menikmati stabilitas hingga hari ini. Asia perlu terus mempertahankan stabilitas ekonomi seperti yang kita nikmati hingga sekarang karena dengan kondisi yang stabil, semua negara bisa fokus pada pembangunan," kata Takehiko.
Pada Jumat, sejumlah Gubernur ADB, termasuk Gubernur ADB untuk Indonesia yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbagi pengalaman mengenai upaya masing-masing negara mendorong perekonomian. Sri Mulyani menjelaskan, setelah krisis keuangan di Asia pada 1997-998, banyak negara melakukan reformasi bidang ekonomi, antara lain dengan perubahan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan mendorong independensi bank sentral.
Gubernur ADB untuk India, Shaktikanta Das, mengatakan, negara-negara di Asia melakukan reformasi setelah krisis keuangan 1997 dengan fokus yang berbeda-beda. Namun, umumnya negara-negara di Asia bersama-sama bergerak melakukan reformasi bidang ekonomi karena yakin bahwa krisis 1997 harus diatasi melalui reformasi sektor ekonomi.
Di tempat terpisah, Menteri Ekonomi dan Gubernur Bank Sentral Jepang melakukan pertemuan dengan delegasi negara-negara ASEAN. Ini adalah pertemuan yang pertama setelah empat tahun lalu. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa ASEAN dan Jepang perlu terus bersama-sama menjaga stabilitas sektor keuangan di kawasan.