Peringatan Integrasi Papua, Mahasiswa di Jayapura Gelar Kegiatan Sosial di Tugu Pepera
Oleh
Fabio Maria Lopes Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sekitar 50 anggota Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia menggelar aksi bakti sosial dengan membersihkan dan mengecat kembali Tugu Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera di Jayapura, Sabtu (29/4).
Kegiatan ini untuk memperingati bergabungnya Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1 Mei 1963.
Kegiatan yang melibatkan puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Jayapura ini berlangsung dari pukul 08.00 WIT hingga pukul 11.30 WIT.
Ketua Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (Gemapi) Habelino Sawaki saat ditemui seusai bakti sosial mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan para pemuda setempat agar tidak melupakan sejarah bergabungnya Papua ke Indonesia.
"Selain kerja bakti di Tugu Pepera, kami juga berencana mengunjungi keluarga para pahlawan asal Papua yang menjadi saksi hidup peristiwa Pepera," kata Habelino.
Ia mengatakan, cabang Gemapi di Timika dan Merauke serta daerah lain di Papua juga menggelar kerja bakti pada hari ini.
"Selain melaksanakan kerja bakti, kami juga telah menggelar seminar tentang peranan pemuda Papua untuk membangun Indonesia pada 26 April 2017," katanya.
Heemskercke Bonay, salah satu anak pahlawan Papua, mengaku sangat terharu dengan kegiatan yang dilaksanakan Gemapi. Ia berharap para pemuda Gemapi dapat menunjukkan sikap persatuan dan menjaga toleransi beragama di tanah Papua.
"Rencananya kami yang tergabung dalam Barisan Rakyat Merah Putih Papua akan mengajukan ke Presiden Joko Widodo agar tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari persatuan dan menjadi libur nasional," kata anak Gubernur Papua yang pertama Eliezer Yan Bonay itu.