JAKARTA, KOMPAS —PT Pelni (Persero) berhasil membukukan laba Rp 248 miliar pada tahun 2016. Pencapaian ini merupakan yang terbesar dari perbaikan yang sudah dilakukan sejak 2014 dan membuktikan Pelni bisa keluar dari rapor merahnya.
Sekretaris Perusahaan PT Pelni (Persero) Didik Dwi Prasetio mengatakan, pada 2013 Pelni masih mengalami kerugian Rp 634 miliar. ”Pada 2014 mulai membukukan laba Rp 11,2 miliar. Pada 2015 laba Rp 100,2 miliar dan 2016 laba Rp 248 miliar. Semua ini berkat optimisme, keyakinan kuat, kerja keras, dan doa dari seluruh insan Pelni untuk memajukan Pelni,” kata Didik dalam siaran pers peringatan 65 tahun Pelni, Jumat (28/4).
Dikatakan Didik, Pelni telah mengalami pasang surut dan dinamika, seiring dengan kebijakan pemerintah, kondisi perekonomian nasional, dan global. ”Alhamdulillah, sejak tahun 2014 Pelni telah keluar dari rapor merah, tidak menjadi BUMN yang rugi dan telah meraih laba,” ujar Didik.
Dalam peringatan 65 tahun yang diberi tajuk ”Spirit One Pelni”, pelayaran pelat merah ini melakukan perubahan logo, 17 project quick win, dan holding BUMN.
Perubahan logo Pelni untuk memberikan spirit baru dan segar serta diharapkan mampu menjadikan perusahaan ini lebih maju, modern, dan produktif. Adapun 17 project quick win yang sudah ditetapkan pada rapat pimpinan bersama dengan manajemen diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari sisi teknis, operasional, maupun finansial.
Holding BUMN juga merupakan salah satu transformasi yang perlu dikawal bersama pelaksanaannya. Holding BUMN program pemerintah yang harus didukung bersama. PT Pelni harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Program ini bertujuan agar BUMN bisa semakin kuat serta dapat mendorong efisiensi dan peningkatan investasi.
Dengan ”Spirit One Pelni”, yaitu semangat yang mempersatukan insan Pelni, maka langkah-langkah transformasi akan membuat perusahaan semakin maju, menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. ”Kinerja positif PT Pelni akan mampu mendorong pergerakan perekonomian dan kesejahteraan bangsa,” kata Didik.
PT Pelni saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayari 90 lebih pelabuhan di Indonesia. PT Pelni juga mengoperasikan 6 kapal tol laut, 46 kapal perintis, dan 1 kapal ternak, semuanya menjalankan penugasan resmi dari pemerintah. Pada 2017 ini, PT Pelni berhasil menghubungkan (connecting) jadwal pelayaran kapal penumpangnya dengan kapal perintis.