Suasana lingkungan kampus yang nyaman dan sejuk sangat diperlukan oleh mahasiswa. Tak hanya sebagai tempat belajar, tetapi sekaligus tempat refreshing.
Di Kampus Universitas Kehutanan dan Pertanian Fujian (Fujian Agriculture and Forestry University/FAFU) di kota Fuzhou, Provinsi Fujian, China, ini para mahasiswa memperoleh lingkungan ideal untuk menimba ilmu.
Ketika 40 peserta Program Pertukaran Pemuda Indonesia-China mengunjungi Kampus FAFU pada Selasa (18/4) dan bus berhenti di University Student Pioneer Park, mereka langsung disuguhi pemandangan taman yang hijau, gemercik air terjun di kolam buatan, dan alunan suara musik yang lembut, yang sangat cocok dengan suasana tenang dan damai di taman itu.
Peserta terdiri dari 20 mahasiswa Indonesia dan 20 mahasiswa China, yang terpilih setelah mengikuti seleksi dalam program yang diadakan Kedutaan Besar China di Jakarta dan Foreign Policy Community of Indonesia. Peserta dari Indonesia berkunjung ke Provinsi Fujian pada 11-19 April, dilanjutkan dengan kunjungan para peserta dari China ke Indonesia, hingga 27 April.
Anak-anak muda Indonesia itu pun diajak mendaki bukit kecil di taman itu dan melintasi jalan setapak yang diapit rumpun bambu.
Akhirnya, di depan air terjun disediakan sajian buah potong dan teh hangat, sambil mereka menikmati alunan petikan sitar, alat musik tradisional yang mengiringi pertunjukan singkat upacara minum teh di China.
Menurut salah seorang peserta program pertukaran tersebut, Howard Liu Xinyu, yang juga mahasiswa FAFU, taman tersebut seluas 3.000 meter persegi dan terletak di kampus utama FAFU di Fuzhou. Tiga lokasi kampus lainnya berada di Anxi, Dong Fang, dan kampus baru University Town Campuss.
Banyak pohon
Peserta lain yang juga mahasiswa FAFU, Richard Lin Qingyu, yang mengambil studi Bahasa Inggris, mengatakan, dirinya memilih kuliah di FAFU karena suka pemandangan kampus yang hijau, banyak pohon, terasa sejuk, dan juga ada danau.
”Pada musim panas, taman ini tetap sejuk, jadi kami senang berada di taman. Tidak hanya untuk rileks, tapi di taman kami juga bisa konsentrasi belajar daripada di dalam kamar asrama kampus,” ujar Lin Qingyu.
Biaya kuliah di FAFU, menurut Lin Qingyu, tidak mahal. Untuk dua semester atau satu tahun belajar, ia hanya membayar 5.000 RMB (sekitar Rp 10 juta). Biaya tersebut sudah termasuk untuk membayar fasilitas kamar asrama. Mahasiswa semester awal biasanya tinggal di kamar berisi enam orang. Di jenjang studi berikutnya, mereka bisa pindah ke kamar yang diisi empat orang.
”Untuk makan, kami harus membayar lagi. Tetapi makan di kantin kampus sangat murah, hanya 8-9 yuan (Rp 16.000-Rp 18.000) dengan menu yang bervariasi,” ucap Lin Qingyu.
Yang menjadi kebanggan FAFU adalah Pusat Riset Jamur, tempat berbagai jamur dibudidayakan. Jamur memang makanan sehari-hari bangsa China sehingga mereka sangat serius mengembangkan riset jamur ini. Salah satunya adalah jamur lingzhi yang membutuhkan waktu empat bulan untuk bisa dipanen. Jamur lingzhi yang mahal harganya ini berguna untuk kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Aditria Nurmita Dewi, mahasiswa FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mengatakan tak menduga ada taman yang bagus di dalam kampus. ”Enggak nyangka juga disambut upacara minum teh, juga ada pusat penelitian khusus jamur,” ujar Aditria.
Penahan tanah perbukitan
Para peserta pun diperkenalkan pada teknologi Juncao yang dikembangkan oleh China National Engineering Research di FAFU. Para pakar berhasil menanam rumput juncao di padang pasir yang terletak di sepanjang Yellow River. Dalam tiga bulan, rumput juncao bisa digunakan sebagai pakan ternak sapi dan kambing. Selain itu, rumput juncao pun bisa digunakan untuk menahan tanah perbukitan agar tidak longsor.
Gracia Piona Y, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia Depok, menuturkan, bangsa China sangat perhatian pada hal-hal kecil. ”Banyak penelitian hal-hal kecil yang kita sendiri enggak pernah bikin, seperti ada Fakultas Teh. Itu menarik,” kata Gracia.
Kunjungan ke Kampus FAFU meski singkat sudah cukup membuka wawasan anak muda Indonesia serta diharapkan bisa memberikan pengalaman baru dan berguna bagi mereka di masa depan. (ELOK DYAH MESSWATI, dari Fuzhou, China)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.