BOGOR, KOMPAS — Satelit Telkom 3S resmi diserahkan kendalinya ke PT Telekomunikasi Indonesia dari Thales Alenia Space. Peristiwa ini merupakan awal dari masa bakti satelit itu dalam melayani kebutuhan telekomunikasi dalam negeri.
Serah terima tersebut dilangsungkan di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom Cibinong (SPU Cibinong), Senin (17/4/2017). Proses yang sekaligus peresmian operasional satelit tersebut dihadiri Menteri BUMN RI Rini M Soemarno, didampingi oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Alex J Sinaga.
”Dengan beroperasinya Telkom 3S, saya berharap Telkom semakin berperan aktif dalam menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, dan mempermudah komunikasi di seluruh pelosok negeri,” ujar Rini.
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, Telkom secara penuh telah mengelola Satelit Telkom 3S seusai ditandatanganinya berita acara serah terima pada Kamis (6/4). Telkom 3S juga telah berhasil melewati proses pembebanan transponder tanpa gangguan sinyal di pelanggan.
Satelit Telkom 3S diluncurkan dari Badar Antariksa di Kourou, Guyana-Perancis pada 14 Februari.
Menggunakan roket peluncur Ariane 5 dengan kode misi VA 235, Telkom 3S dibawa ke angkasa bersama satelit SKYB-1 dari Brasil.
Kendali saat peluncuran dipegang oleh Arianespace selaku penyedia roket sekaligus lokasi peluncuran. Begitu modul satelit berpisah dengan roket pendorong, satelit dikendalikan oleh Thales Alenia Space selaku pembuatnya.
Waktu selama dua bulan semenjak peluncuran hingga operasional Senin ini dibutuhkan untuk beberapa hal mulai pengujian transponder, perjalanan menuju orbit edar di 118 Bujur Timur, dan semuanya ditangani oleh Thales Alenia Space. Telkom sebagai pemilik satelit baru akan mengoperasikan setelah semua ada di posisi edar dan perangkat berfungsi dengan baik.
Telkom 3S memiliki kapasitas 42 transponder atau setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri dari 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE), dengan jangkauan seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, serta sebagian wilayah Asia Timur.
Sementara di linimasa media sosial, tagar #SatelitUntukIndonesia juga marak disebut dengan topik operasional Satelit Telkom 3S. Tagar ini sempat menduduki peringkat pertama topik tren untuk Twitter.