KBRI Singapura Luncurkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura, Minggu (26/3), meluncurkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) dalam Festival "RISING 50: Pelayanan Prima KBRI Singapura".
Wartawan Kompas, Elok Dyah Messwati, dari Singapura, melaporkan, dalam acara peluncuran itu, ratusan pekerja migran yang bekerja di Singapura memadati panggung di halaman belakang KBRI. Mereka mendengarkan lantunan suara dan penampilan penyanyi dangdut Siti Badriyah serta grup rmada yang didatangkan dari Jakarta.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya menyatakan, dengan memiliki KPIS, pekerja migran Indonesia yang bekerja di Singapura akan memperoleh kemudahan layanan dari KBRI.
"Hingga saat ini, ada 86.000 pekerja migran yang terdaftar di KBRI Singapura. Namun, baru sekitar 5.000 orang di antaranya yang memiliki KPIS. Dengan memiliki KPIS, jika dia mempunyai masalah di Singapura, akan mudah bagi KBRI untuk melacaknya dan membantunya dalam menyelesaikan kasus yang dihadapinya," tutur Ngurah Swajaya.
Selain KPIS, KBRI Singapura sejak Februari 2017 telah mempercepat layanan pembuatan paspor baru atau penggantian paspor yang hilang melalui "One Day Service", atau "Layanan Satu Hari Selesai". "Hari ini daftar online atau datang ke KBRI, hari ini juga paspor selesai," tutur Ngurah Swajaya.
Dalam kesempatan tersebut, Telkomsel dan Singtel juga mempermudah urusan pekerja migran untuk mentransfer uang bagi keluarganya di Indonesia. Telkomsel dengan layanan T-Cash, sedangkan Singtel dengan layanan Dash.
CEO Consumer Singtel Singapore, Yuen Kuan Moon, mengatakan, layanan pembayaran elektronik Dash dari Singtel bisa diakses oleh para pekerja migran. Sebelum itu, mereka harus mendaftarkan diri, baru kemudian bisa melakukan top up (menambah saldo) akunnya di mini market seperti 7 Eleven, mengunduh aplikasi Dash, dan mentransfer uang ke rekening bank keluarga di Indonesia.