Tiga Orang Tewas Tersambar Petir
LAHAT, KOMPAS — Tiga orang tewas dan empat orang lainnya terluka setelah tersambar petir di kawasan Bukit Besar, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu (11/3) malam. Mereka datang ke lokasi itu untuk berlibur. Pemerintah setempat menutup sementara kawasan tersebut untuk melakukan evaluasi.Ketiga orang yang tewas adalah M Ramadhan (16), Almahesa (16), dan Sangkut (16). Adapun korban yang selamat adalah Ayu (16), Reni (14), Wawan (16), dan Rudi (16). Mereka merupakan siswa SMK Negeri 1 Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kepala Kepolisian Sektor Merapi Ajun Komisaris Sofyan Ardeni, saat dihubungi dari Pangkal Pinang, Minggu, mengatakan, kejadian itu bermula saat ketujuh korban tersebut datang ke Bukit Besar untuk berlibur. Mereka memutuskan untuk mendaki bukit dan mendirikan tenda di puncak Bukit Besar. Saat tiba di puncak, ujar Sofyan, mereka mendirikan sebuah tenda dengan maksud untuk bermalam. Namun, akibat hujan deras, tenda mengalami kerusakan. Akhirnya, tiga orang di antara mereka keluar untuk membenahi tenda tersebut. Adapun empat orang lainnya tinggal di dalam tenda. Namun, naas, saat sedang membenahi tenda, petir menyambar. Ketiganya tewas seketika dengan tubuh dipenuhi luka bakar. Empat orang yang ada di dalam tenda mengalami luka bakar ringan hingga sedang.Saat warga mendengar kabar ada pengunjung yang tersambar petir, proses evakuasi pun dimulai. Aparat kepolisian dan TNI dibantu warga mendatangi lokasi. Proses evakuasi sulit karena lokasi perbukitan cukup terjal. Itulah sebabnya kesemua korban baru bisa dievakuasi pada Minggu dini hari. Semua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. Korban tewas sudah dibawa keluarganya, sedangkan yang luka menjalani perawatan.Camat Merapi Selatan Gemris Palo mengatakan, peristiwa itu baru pertama kali terjadi. "Ini murni musibah. Saat mereka tiba di puncak, cuaca tiba-tiba memburuk," ujarnya. Selama ini, lanjutnya, kawasan Bukit Besar memang menjadi salah satu tujuan wisata karena menawarkan pemandangan yang indah dari puncak bukit. Saat peristiwa itu terjadi, banyak pengunjung yang sedang berlibur. Kemungkinan korban berada di paling puncak sehingga risiko tersambar semakin besar. Akibat kejadian ini, ujar Gemris, untuk sementara kawasan Bukit Besar tidak boleh dilewati terlebih dahulu. "Kami sedang mengevaluasi tempat wisata ini, termasuk memperketat pengawasan terhadap pengunjung," katanya. Ia menambahkan, ke depan, warga desa akan dilibatkan guna memperingatkan pengunjung untuk tak melakukan pendakian saat cuaca memburuk. (RAM)