Sejak menjadi Kepala Setpres, Heru dikenal kerap berbagi. Dia kerap peduli terhadap warga.
Oleh
SUHARTONO
·2 menit baca
Kebiasaan Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden, yang juga Penjabat Gubernur DKI Jakarta, bekerja sambil berbagi kepada warga tak pernah hilang sejak dulu. Salah satunya, memberikan bantuan di tengah-tengah tugasnya kepada warga.
Meskipun berupa bantuan, Heru meminta warga membayar 10-15 persen dari nilai bantuan. Sisanya, sebesar 85 persen, ditanggung oleh Heru pribadi atau pemprov.
”Saya tetap memberi ‘kail’, dan bukan ‘ikan’. Misalnya, saya buka pasar murah bahan-bahan kebutuhan pokok yang satu kantong harganya Rp 90.000, warga bisa membeli bahan pokok itu sekitar Rp 12.000-Rp 15.000 saja. Sebagian besar bayarnya ditanggung Pemda DKI. Pasar murah sudah saya buka berganti-ganti di tiap kecamatan di DKI,” ujar Heru, Jumat (16/2/2024), di ruang kerjanya di Balai Kota DKI, Jakarta.
Sejak menjadi Kepala Setpres, Heru dikenal kerap berbagi. ”Waktu zaman Covid-19, saya antar sendiri nasi kotak ke pangkalan-pangkalan ojek online ataupun opang, ojek pangkalan. Tetapi, mereka tidak gratis. Saya minta bayar kalau nasi kotaknya Rp 20.000, mereka cukup bayar Rp 3.000,” tuturnya.
Kepeduliannya kepada warga memang sudah lama ditunjukkan Heru. Misalnya, saat banjir besar melanda Jakarta pada awal 2002 silam, Heru yang kala itu menjabat Kepala Subbagian (Kasubag) Sarana dan Prasarana Pemkot Administrasi Jakut selalu rutin mengunjungi rumah-rumah warga terdampak di Bantaran Kali Angke sembari membawa bantuan.
Ditemani lurah setempat, setiap sore Heru berkeliling membujuk warga agar mau direlokasi ke Rumah Susun sambil membawa bantuan. Usahanya membuahkan hasil. Saat itu, ribuan keluarga bersedia dipindahkan ke Rusun Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng. Kali Angke pun akhirnya berhasil diperlebar. Itulah yang dilakukan Heru bekerja sambil berbagi.