Pan Zhanle diprediksi jadi bintang masa depan yang melesat dengan prestasi gemilangnya.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·5 menit baca
Pan Zhanle (19) tengah menjadi sorotan dunia. Perenang dari kota Wenzhou, China, ini berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam Kejuaraan Dunia Akuatik 2024 di Doha, Qatar. Ia berhasil menyumbang empat medali emas untuk negerinya. Tidak hanya itu, ia juga sukses mencatat rekor dunia. Kini, Pan Zhanle mengincar prestasi gemilang lainnya di Olimpiade Paris pertengahan tahun ini.
Mengutip laman www.ezhejiang.gov.cn, Pan Zhanle mengawali kesuksesannya di Kejuaraan Dunia Akuatik 2024 di Doha dengan memecahkan rekor dunia renang nomor 100 meter gaya bebas putra pada 12 Februari 2024. Saat itu, dia mencatatkan waktu 46,80 detik, mematahkan rekor dunia sebelumnya, yaitu 46,86 detik milik perenang Romania, David Popovici.
Rekor dunia itu dibukukannya saat menjadi perenang pertama China pada nomor estafet 4 x 100 m gaya bebas putra. Pan bahu-membahu dengan tiga rekannya, Ji Xinjie, Zhang Zhanshuo, dan Wang Haoyu mencatat waktu 3 menit 11,8 detik untuk merebut medali emas.
Dia kembali menjadi motor tim China memenangi nomor estafet 4 x 100 m gaya bebas campuran. Bersama Wang Haoyu dan dua perenang putri, Li Bingjie, dan Yu Yiting, Pan mencatat waktu 3 menit dan 21,18 detik untuk merebut emas. Emas ketiga diperoleh dari nomor bergengsi 100 m gaya bebas meski dia belum mampu mempertajam rekor dunia miliknya. Penampilannya di Doha ditutup emas keempat dari nomor estafet 4 x 200 m gaya bebas putra.
Dengan empat emas dan tiga rekor dunia, ia dinobatkan sebagai atlet renang peraih gelar triple crown di kalangan sesama atlet renang China.
”Saya sangat gugup sebelum bertanding. Jujur penampilan saya di final itu sebetulnya tidak sebagus penampilan saya tahun lalu di Fukuoka (Jepang) saat finis di urutan keempat,” ujarnya merendah usai kemenangannya di nomor 100 meter gaya bebas putra.
Pan menegaskan, dia akan terus berlatih serius lantaran meyakini semua prestasi yang dicapainya selama ini adalah hasil dari latihan rutin harian serta bimbingan pelatihnya. Sejak kecil Pan sudah bergabung dalam Sekolah Renang Pemuda Wenzhou di kota asalnya. Dia terpilih dan lolos seleksi karena kondisi dan penampilan fisiknya yang dianggap luar biasa.
"Saya sangat gugup sebelum bertanding. Jujur penampilan saya di final itu sebetulnya tidak sebagus penampilan saya tahun lalu di Fukuoka (Jepang) saat finis di urutan keempat."
Saat itu, dirinya masih berusia sangat muda, sekitar empat tahun. Selama berlatih, Pan mendapat dukungan dari kakeknya, yang setia mengantar dia ke lokasi latihan. ”Beliau selalu mengantarku setiap pagi-pagi sekali lalu menjemputku kembali usai latihan. Tak peduli hujan atau cerah, beliau akan selalu ada di sana,” ujarnya.
Sang kakek yang tidak disebutkan namanya pun memuji kesungguhan cucunya dalam berlatih selama ini. Tak hanya punya jiwa petarung, kata sang kakek, kesungguhan sang cucu juga membuatnya cepat tumbuh besar.
Kebanggaan serupa juga disampaikan pelatih Pan saat kecil, Wang Shi. Wang bercerita bahwa dia menerapkan pendekatan yang berbeda untuk melatih Pan dibandingkan dengan pendekatan untuk murid-murid lainnya. Jika biasanya dia akan meningkatkan beban latihan bagi para murid renang yang berpenampilan di bawah target, Wang justru melakukan hal yang sebaliknya kepada Pan.
”Dia sangat senang berenang. Jadi, saya justru malah akan menghukumnya dengan cara melarang dia mendekati kolam renang setiap kali dia melakukan kesalahan. Hal itu akan membuatnya sangat gelisah. Dia sangat mencintai renang,” kenang Wang.
Dengan kerja keras dan ketekunannya berlatih, Pan mampu meraih prestasi bahkan di usia masih sangat muda, sekitar 10 tahun. Pada 2014, ia berhasil memenangi tujuh medali emas dalam lima hari pertandingan di kejuaraan tingkat provinsi di Zhejiang.
Sejak saat itu, ia mulai mengincar seniornya, Sun Yang, yang dikenal sebagai juara Olimpiade terkemuka saat itu. Ambisi Pan ketika itu mengemuka lewat sebuah wawancara di mana ia mengaku dirinya baru akan merasa cukup hebat jika sudah bisa berenang lebih cepat dari Sun.
Skala nasional
Babak baru prestasi Pan mulai menjangkau level nasional saat dirinya berhasil memecahkan rekor dalam Kejuaraan Nasional China 2023 pada nomor gaya bebas 100 meter putra dengan catatan 47,22 detik. Tak lama berselang, ia memperbaiki catatan waktunya menjadi 46,97 detik di Asian Games Hangzhou 2022 yang digelar pada 2023.
Kesuksesan Pan di Kejuaraan Dunia Doha memicu banyak spekulasi tentang potensinya di masa depan. Dalam pernyataannya, Pan juga menyebut rekor dunianya kali ini bukanlah yang terakhir kali. Pencapaiannya sekarang baru sebatas permulaan dari keseluruhan kariernya di masa depan. Dia juga bahkan meminta semua pihak untuk berharap lebih banyak lagi darinya.
”Saya ingin bisa meraih rekor dunia lebih tinggi lagi dan saya harap hal itu bisa membawa keberhasilan kelak di Olimpiade Paris 2024. Sampai jumpa di Paris,” ujar Pan dengan nada optimistis.
Namun, saat ditanya tentang prestasinya sakarang, Pan mengaku sangat gembira apalagi mengingat medali emas yang diperolehnya adalah yang pertama untuk tingkat kejuaraan dunia. Hal itu menjadi semacam terobosan besar bagi dirinya walau sebetulnya secara pribadi Pan mengaku sedikit kurang puas.
”Walau catatan waktunya belum terlalu bagus, hal itu tetap memotivasi saya. Saya akan terus berupaya keras. Saya rasa baik start maupun finis, saya masih harus memperbaiki keduanya. Termasuk juga gerakan berbalik dan kayuhan saya. Masih ada gap di antara semua gerakan tadi jika dibandingkan dengan yang bisa dilakukan oleh seorang atlet papan atas. Saya perlu bekerja keras untuk itu,” ujar Pan seperti dikutip lama Olympics.com.
Pan menyadari dirinya baru tiga tahun terakhir ini intens berkompetisi di ajang-ajang pertandingan kelas dunia. Hal itu yang membuatnya merasa masih berstatus pendatang baru yang harus banyak belajar. Baginya, kegagalan adalah ibu dari kesuksesan di masa depan.
”Seperti yang saya alami sekarang. Dari tiga kejuaraan dunia yang saya ikut berpartisipasi di dalamnya, dua kejuaraan di awal saya dua kali finis di posisi keempat. Namun, dengan semua pengalaman itu, saya baru bisa menang sekarang,” ujarnya.
Bahkan, sampai sekarang pun Pan mengaku belum mengeluarkan penampilan dan kemampuan terbaiknya. Kondisi itu membuatnya belum bisa berpuas diri lantaran Pan menganggap apa yang dicapainya sekarang masih sebatas kemampuan rata-ratanya. (AP/XINHUA)