SURABAYA, KOMPAS — Harian Kompas kehilangan salah satu wartawan senior terbaiknya, yakni Basuki Subianto, yang berpulang akibat sakit di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024) pukul 11.00 WIB. Almarhum yang pernah memimpin Surya lalu Banjarmasin Post merupakan ”Arek Suroboyo” yang selama bertugas di Kompas dikenal kuat dalam liputan perkotaan dan kriminal.
Basuki, kelahiran Surabaya pada 19 Juli 1959, meninggalkan istri, Suyatmi, dan dua putra, yakni Muhammad Patria Nugroho dan Akhmad D Sasmita. Putra keenam dari tujuh bersaudara pasangan Kamoen dan Soemilah itu dikebumikan di pemakaman dekat kediaman di Gunung Anyar, Surabaya. Almarhum berpulang karena sakit liver yang diderita sejak lama.
Wartawan senior Kompas, Soelastri Soekirno, mengenal almarhum yang merupakan rekan satu angkatan pendidikan koresponden Kompas di Surabaya sejak akhir 1983.
”Badannya yang tinggi agak besar menjadi tampak sangar berkat rambutnya yang kribo. Tapi, Basuki sebenarnya orang yang ramah, santun, dan bertutur dengan pelan meski sangat kental dengan bahasa suroboyoan-nya,” ujar Soelastri, Senin (5/2/2024).
Suyatmi, saat didatangi di rumah duka di Gunung Anyar Harapan ZD, mengatakan, sebelum bergabung di Kompas, Basuki adalah wartawan Memorandum, media lokal di Surabaya yang kuat dalam isu perkotaan dan kriminal. Basuki bergabung ke Kompas atas ajakan wartawan senior Max Margono (MM) yang telah berpulang pada 18 Mei 2022.
Menjelang 1990, Basuki pindah tugas untuk membesarkan Surya bersama sejumlah wartawan senior dari Kompas. Di harian yang kini berada dalam jaringan Tribunnews itu, Basuki sempat menjadi redaktur pelaksana. Selepas milenium, Basuki pindah tugas ke Banjarmasin Post sebagai pemimpin redaksi sampai 2002. Setelah itu, Basuki mengundurkan diri dari dunia jurnalistik dan membuka usaha.
”Semasa masih sama-sama bertugas di wilayah Jawa Timur, Basuki lebih banyak nge-beat di masalah perkotaan dan kriminialitas,” kata Soelastri. Sifatnya yang blater atau mudah bergaul, tetapi tetap santun membuat almarhum mudah menembus narasumber untuk mendapat data yang dibutuhkan bagi kepentingan penyusunan berita, feature, dan laporan jurnalistik.
Penelusuran pada Pusat Informasi Kompas kurun 1983-1990 dengan inisial BSU didapat 1.053 berita. Dengan nama Basuki Subianto terdapat 20 laporan jurnalistik feature dan artikel. Karya terakhir almarhum kami dapatkan di Tribunnews bagian Tribunners/Citizen Journalism. Di laman ini, ada tiga tulisan almarhum tentang sarang burung walet. Tulisan itu dipublikasikan kurun 31 Januari-2 Febuari 2024 atau dua hari sebelum berpulang.