Veda Ega Pratama, dari Trek Parkiran Pasar Sapi ke Trek Eropa
Veda Ega merintis karier balap di parkiran mobil pasar sapi Gunung Kidul. Musim depan dia akan melaju di trek Eropa dalam Red Bull Rookies Cup.
Veda Ega Pratama merintis karier balapnya dengan berlatih di parkiran mobil pasar sapi Siyonoharjo, Gunung Kidul. Namun, musim depan dia akan melaju di trek-trek Eropa untuk MotoGP dalam ajang Red Bull Rookies Cup.
Veda Ega Pratama sekilas terkesan selengean dan cengar-cengir. Namun, jangan tertipu oleh tampilan luar pebalap yang baru genap berusia 15 tahun pada 23 November lalu itu. Saat Veda berhadapan dengan semua hal yang terkait dengan performa balap, dia akan menjadi bocah yang sangat serius. Veda selalu mengarahkan fokusnya saat berlatih, mengevaluasi data balapan bersama pelatih, bekerja keras saat latihan, menerapkan diet ketat, dan menjalani balapan dengan sepenuh jiwa-raga.
Dia mengasah etos kerja sebagai pebalap profesional itu sejak usia empat tahun di bawah gemblengan ayahnya, Sudarmono, yang juga mantan pebalap nasional. Saat mulai sekolah dasar, Veda mulai menekuni motokros dengan lokasi latihan di Yogyakarta. Seusai sekolah, Veda dan ayahnya menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Wonosari ke Yogya untuk latihan.
Namun, kejuaraan motokros usia muda kemudian semakin jarang sehingga Veda beralih menekuni MiniGP. Dia latihan di parkiran pasar sapi Siyonoharjo, Playen, Gunung Kidul, yang ”disulap” menjadi lintasan balap karena tidak ada sirkuit permanen. Keterbatasan fasilitas itu bukanlah halangan untuk mengembangkan diri. Mentalitas memaksimalkan apa yang dimiliki itulah yang turut membentuk karakter Veda.
”Di Gunung Kidul itu enggak ada sirkuit, jadi enggak tahu kok bisa (jadi pebalap),” ujar Veda diiringi cengiran khasnya.
”Dulu saya latihan di pasar sapi (Siyonoharjo) di parkiran mobil, sampai sekarang masih di situ juga. Kadang juga latihan di Boyolali pada Sabtu atau Minggu. Jadi, saya hanya memaksimalkan itu. Kalau latihan bareng tim Astra Honda Racing di sirkuit-sirkuit, seperti Mandalika dan lainnya,” ujar juara Asia Talent Cup 2023 itu.
Di Gunung Kidul itu enggak ada sirkuit, jadi enggak tahu kok bisa (jadi pebalap).
”Dulu mulai senang balap di usia 4 tahun. Awalnya motokros, latihan di Yogya, sepulang sekolah langsung latihan di Yogya. Tetapi, setelah naik ke kelas 65cc sudah jarang latihan karena balapan juga tidak sesering sebelumnya. Menekuni motokros sampai usia 7 tahun, kemudian pindah ke MiniGP sekitar kelas dua SD. Balapan MiniGP di area parkir Mandala Krida, Manahan, Solo juga pernah, Sentul Kecil, Mijen, dan di Wonosari,” ujar Veda.
”Setelah ikut MiniGP, kemudian saya diikutkan ke Astra Honda Racing School (AHRS) mulai umur 9 tahun. Satu tahun kemudian AHRS kasih kesempatan nyobain motor NSF250R, itu kedua kali nyobain Sirkuit Sentul,” ujar Veda.
Pertama kalinya memacu motor spesifikasi balap NSF250R, Veda merasakan ledakan tenaga yang sangat besar, melebihi dugaannya. Dia pun menemui realitas bahwa mengendarai motor balap ternyata tidak mudah. Dia harus mempelajari banyak hal untuk bisa mengendalikan motor full racing, mulai dari gaya berkendara, menentukan titik pengereman yang lebih presisi, bukaan gas yang mengikuti karakter trek dan ban.
Namun, kesulitan itu dijadikan tantangan untuk dihadapi oleh Veda kecil. Dia berlatih lebih giat untuk menaikkan levelnya supaya bisa mengendalikan motor full racing dengan maksimal.
Baca juga: Veda Tidak Akan Sia-siakan Red Bull Rookies Cup
”Kalau dulu pertama kali, saya juga masih kecil, berat badannya kurang, jadi kalau pas ngegas motornya terasa liar, dan kalau ngegrip terlalu laju dan terlalu enteng. Awalnya susah, tetapi kemudian bisa seiring berat badan bertambah dan sudah hafal karakter motor. Kesulitan itu yang menantang untuk bisa menjinakkan motor balap,” ucap Veda di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Jumat (1/12/2023).
Setelah menjalani pembinaan di AHRS dan mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional serta one make race Honda Dream Cup, Veda dipromosikan untuk mengikuti Thailand Talent Cup 2020. Namun, balapan itu batal digelar akibat pandemi Covid-19. Tahun berikutnya Veda tampil di Asia Talent Cup 2021 memacu Honda NSF250R menggunakan wild card dalam dua seri di Mandalika. Dia menyelesaikan tiga balapan di posisi 18, 18, dan 17, serta mengumpulkan 15 poin.
Veda tampil semusim penuh di Asia Talent Cup pada 2022, di mana dia mengakhiri musim di posisi ketiga dengan tiga kemenangan, dua di antaranya kemenangan sapu bersih di Mandalika. Musim pertama di ATC mengasah kemampuan Veda untuk membaca balapan, mengevaluasi data, serta mengetahui area mana saja yang masih perlu dia kembangkan.
”Tahun kemarin saya juga sudah ikut Asia Talent Cup, dan saya memaksimalkan pengalaman saya tahun kemarin dengan mempraktikkan itu pada tahun ini. Saya pun bisa cepat beradaptasi di berbagai sirkuit,” ujar Veda.
Baca juga: Veda Pratama Promosi ke Red Bull Rookies Cup
”Peningkatan dari tahun kemarin, terutama pada cara bawa motor, poin-poin nikung dan mengerem. Jika semakin hafal dengan motornya dan sirkuit, maka akan semakin kuat dalam mengerem,” kata Veda.
Selain membenahi teknik berkendara, Veda juga mengolah kondisi fisiknya dengan diet ketat dan disiplin latihan kebugaran. Seorang personel AHRS menceritakan, suatu ketika Veda menghadiri suatu acara dan tidak menyentuh satu pun makanan berat. Begitu ditanya mengapa tidak makan, dia menjawab baru saja bersantap dan kalori yang dia butuhkan sudah sesuai. Jika dia makan berat lagi, dia harus membakar kalori dengan latihan di gym sebelum tidur.
Personel AHRS itu juga menceritakan, suatu ketika Veda pernah tidak tahan makan ayam dalam suatu acara. Begitu sampai di mes, dia langsung ke gym membakar kelebihan kalori, padahal waktu itu sudah di atas jam sembilan malam.
Perbaikan yang dilakukan Veda dalam semua aspek itu membuahkan performa brilian. Dia menjadi pebalap pertama Indonesia yang menjuarai Asia Talent Cup pada musim 2023. Selain itu, dia juga mencatatkan sejumlah rekor baru, yaitu kemenangan terbanyak 9 kali dari 12 balapan, jumlah poin terbanyak 256 poin melampaui rekor Ayumu Sasaki dengan 203 poin pada musim 2015, serta pebalap termuda yang menjuarai ATC di usia 14 tahun.
Red Bull Rookies Cup
Performa brilian Veda dalam ATC 2023 itu membuka jalan dirinya naik ke ajang pembinaan balap kelas dunia, Red Bull MotoGP Rookies Cup untuk musim 2024. Dia dipilih oleh Dorna Sports untuk promosi ke ajang bergengsi yang berlangsung di sirkuit-sirkuit Eropa untuk MotoGP itu. Pada musim 2024, Red Bull Rookie Cup akan bergulir tujuh seri diawali dengan tes di Jerez pada 11-12 April. Seri pertama hingga ketujuh bergulir di Jerez (27-28 April), Le Mans (11-12 Mei), Mugello (1-2 Juni), Assen (29-30 Juni), Spielberg (17-18 Agustus), Aragon (31 Agustus-1 September), dan penutup di Misano (7-8 September).
Red Bull Rookies Cup merupakan salah satu anak tangga untuk mencapai level Grand Prix. Ajang yang musim depan akan menjalani musim ke-18 ini telah melahirkan para pebalap MotoGP, seperti Johann Zarco, Joan Mir, Jorge Martin, Enea Bastiaini, serta Toprak Razgatlioglu di Superbike.
”Tentu saya sangat senang. Kesempatan yang diberikan Astra Honda ini semakin mendekatkan mimpi saya bersaing di arena balap dunia. Saya tidak akan sia-siakan hal ini dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin,” ujar Veda, Rabu (20/12).
Veda akan mendapat dukungan penuh dari Astra Honda Motor untuk mengasah kemampuannya di ajang bergengsi itu. Dia diharapkan terus berkembang dan kelak mencapai level MotoGP.
”Sesuai dengan komitmen Astra Honda dalam mewujudkan mimpi tertinggi anak bangsa di arena balap, maka hal ini merupakan langkah strategis dalam mendukung Veda meraih mimpinya. Kami akan terus mendukung dan menyiapkan program yang tepat untuk pebalap-pebalap binaan,” ujar Manajer Motorsports Astra Honda Motor Rizky Christanto.
Baca juga: Veda Tak Terbendung di Buriram
Bagi Veda, ini merupakan satu langkah maju menuju mimpi besarnya untuk bersaing dan berprestasi di kejuaraan dunia Grand Prix. Dia menyadari perjalanan masih panjang dan semua harus selalu dijalani dengan kerja keras dan motivasi untuk menjadi lebih baik. Veda pun selalu ingat dengan pesan ayahnya untuk tidak pernah merasa cepat puas.
”Pesan orangtua, ayah saya hanya berpesan ’jangan nyepelein walaupun sudah sering menang’,” pungkas Veda.
Veda Ega Pratama
Lahir: Wonosari, 23 November 2008
Tim Balap: Astra Honda Racing Team
Prestasi:
- Juara Asia Talent Cup 2023
- Peringkat Ketiga Asia Road Racing Championship 2023
- Promosi ke Red Bull MotoGP Rookies Cup 2024