Ramon Y Tungka, Kesan Mendalam dengan KRI Dewaruci

Berlayar dengan KRI Dewaruci bagi aktor Ramon Y Tungka menjadi pengalaman istimewa dalam hidupnya.

KOMPAS/YOLA SASTRA

Aktor Ramon Y Tungka saat berada di KRI Dewaruci, di sekitar perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/11/2023).

Aktor Ramon Y Tungka sudah sering berlayar ke berbagai penjuru Nusantara, mulai dari naik kapal tradisional, kapal antarpulau, yacht, hingga kapal perang. Namun, berlayar dengan kapal legendaris, KRI Dewaruci, dalam kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah dari Surabaya ke Kepulauan Selayar, 24-28 November 2023, meninggalkan kesan mendalam.

Menurut pemeran Agni dalam film Catatan Akhir Sekolah (2005), ini, pengalaman berlayar dengan KRI Dewaruci merupakan catatan besar yang bisa ia torehkan dalam sejarah hidupnya. Ia meyakini, tak semua orang bisa berlayar dengan kapal layar ini. ”Saya selalu percaya, seperti kata komandannya, Dewaruci yang memilih dan mengundang siapa yang berhak menaiki kapal ini,” kata Ramon ketika KRI Dewaruci sampai di perairan Kepulauan Selayar, Senin (27/11/2023).

Ramon menuturkan, KRI Dewaruci yang memperkuat TNI Angkatan Laut sejak 1953 ini merupakan kapal legenda. Kapal ini memiliki karakter luwes, sejalan dengan fungsinya untuk diplomasi kebudayaan. Selain legendaris, anggun, dan penuh cerita, detail-detail kapal ini juga merepresentasikan Indonesia.

KOMPAS/YOLA SASTRA

Aktor Ramon Y Tungka saat difoto di KRI Dewaruci, di sekitar perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/11/2023). Ramon merupakan anggota rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah, Kemendikbudristek, yang berlayar dengan KRI Dewaruci dari Surabaya ke Kepulauan Selayar, 24-28 November 2023.

”Sebuah kapal yang sifatnya didesain untuk etalase Indonesia ketika berlayar keliling dunia. Di ketiga tiangnya masing-masing ada ukiran Toraja, Jepara, dan Papua. Juga menggunakan simbol pewayangan, Dewaruci, dengan nama tiap-tiap tiang: Bima, Yudhistira, dan Arjuna, sangat Nusantara,” ujarnya.

Dalam pelayaran tersebut, Ramon juga sempat menjalani prosesi ”mandi suci”. Para penumpang kapal dimandikan pada malam-malam dan diakhiri dengan siraman air kembang di kepala. Prosesi ini simbol para penumpang KRI Dewaruci diterima menjadi warga laut.

Pengalaman itu bagi pria kelahiran Surabaya, 2 Juni 1984, ini, merupakan sebuah kehormatan. Ia pun merasa bergetar ketika tahu ritual ini fungsinya apa. Prosesi tersebut Ramon jalani dengan khidmat satu per satu. ”Ketika kelar, ya, berasa spirit korsanya,” ujarnya.