Inayah Wahid mengenang kembali pernyataan Gus Dur bahwa tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·1 menit baca
Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Bukan hanya situasi politik dan ketatanegaraan, melainkan juga kondisi generasi muda yang dinilainya kurang mengenal sejarah serta nilai-nilai baik yang diajarkan oleh para tokoh bangsa.
Penggagas jaringan Gusdurian itu khawatir setelah beberapa kali bertemu anak-anak muda, terutama generasi Z, yang tak mengenal Gus Dur. ”Ada Youtuber yang enggak tahu Gus Dur, lho! Waktu ditanya, kenal Gus Dur atau tidak, dia malah menduga kalau Gus Dur itu komika,” tutur Inayah saat berkunjung ke kantor harian Kompas di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Berangkat dari keprihatinan itu, Inayah berniat mengenalkan Gus Dur secara lebih luas. Tentu bukan hanya sosoknya, melainkan juga pemikiran dan ajaran-ajaran Gus Dur.
Bersama dengan jajaran Gusdurian, Inayah akan berupaya mengarusutamakan pemikiran Gus Dur di berbagai bidang, terutama politik kebangsaan. Salah satunya dengan mengangkat tema etika demokrasi dalam kepemimpinan pada haul ke-14 Gus Dur, 16 Desember.
”Ada Youtuber yang enggak tahu Gus Dur, lho! Waktu ditanya, kenal Gus Dur atau tidak, dia malah menduga kalau Gus Dur itu komika. ”
”Bapak saya mengajarkan bahwa kekuasaan adalah sarana untuk memenuhi kepentingan publik, bukan tujuan. Selain itu, mengalah adalah salah satu bagian dari demokrasi,” katanya.
Inayah lalu mengenang kembali pernyataan Gus Dur bahwa tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.